KBMTV.ID – Situasi semakin rumit, tatkala negara maju mengubah arah kebijakan moneter. Seperti Amerika Serikat (AS) yang dengan agresif menaikkan suku bunga acuan dan menimbulkan gejolak besar di pasar keuangan. Negara dengan kondisi fiskal yang rapuh, terpaksa jatuh ke jurang krisis keuangan.
Wakil Presiden Maruf Amin mengungkapkan situasi perekonomian dunia diselimuti awan gelap. Untuk itu memerlukan koloborasi dari semua pihak agar Indonesia bisa terhindar dari hal buruk tersebut.
“Upaya lebih pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat bukan hanya jadi slogan, namun diterjemahkan dalam kebijakan dan diwujudkan dalam kolaborasi multi pihak,” ujarnya dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).
Ia menurutkan, kondisi tersebut bermula dari pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Kemudian perang Rusia dan Ukraina memperparahnya dan menjadi biang kerok krisis pangan dan energi, akibatnya menimbulkan lonjakan inflasi di mana-mana.
“Pemulihan saat ini masih berhadapan realita global. Krisis pangan, energi dan keuangan jadi awan gelap yg menyelimuti semua negara,” jelasnya.
“Ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi global semakin menguat. Bahkan banyak bank sentral merespon dengan menaikan suku bunga acuan untuk menahan laju inflasi,” lanut Maruf.
Indonesia sudah merasakan tekanan dari awan gelap tersebut. Marfu menyatakan arus modal keluar (outflow) terjadi, khususnya dari pasar surat berharga negara (SBN).
“Kita harus waspadai arus modal kembali ke negara maju, namun harus fokus terhadap modal untuk bertahan di situasi yang tidak menentu sekarang dan terus berikthiar untuk mencapai seluruh target yang kita ciptakan,” terangnya.
Wapres mengatakan, UMKM menjadi salah satu modal penguatan konsumsi dalam negeri dan UMKM. Pasalnya, UMKM menjadi penggerak setengah porsi perekonomian sekarang, sehingga bisa menjadi modal kekuatan di tengah ancaman resesi.
Pemerintah terus berupaya melakukan kestabilan harga dan memberikan bantuan sosial ke masyarakat dan UMKM yang membutuhkan.[]