Rezim keluarga Assad dari Partai Baath di Suriah tumbang setelah 61 tahun berkuasa pada Minggu (8/12/2024). Partai Sosialis rezim Assad berkuasa pada 1963 melaluli kudeta militer.
KBMTV.ID | Damaskus. Rezim Baath Suriah pada Minggu (8/11/2024) tumbang sekaligus berakhirnya era keluarga Assad, warga Suriah terlihat merobohkan patung Hafez al-Assad, mendiang ayah dari Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan, di berbagai kota di seluruh negeri.
Sejak bentrokan yang memuncak pada 27 November, rezim Assad kehilangan kendali atas banyak wilayah di negara itu, dimulai dari Aleppo, Idlib, dan Hama.
Rakyat yang turun ke jalan di Damaskus, membuat pasukan rezim mulai mundur dari institusi publik dan jalan-jalan kota, sementara kelompok anti-rezim memperkuat cengkeraman mereka atas pusat kota.
banyak warga turun ke jalan dan merobohkan patung-patung mendiang Assad dan menghancurkan foto-foto putranya, Bashar.
Dari Ibu Kota Damaskus hingga kampung halaman keluarga Assad di pesisir Latakia, di antara kota-kota lainnya, semua simbol rezim dirobohkan.
Dalam beberapa hari terakhir, ribuan orang di seluruh dunia telah menggunakan program pelacakan penerbangan untuk melacak rute penerbangan ke dan dari Damaskus dan Latakia.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, Mohammad Ghazi al-Jalali, perdana menteri pemerintahan Bashar al-Assad, menyatakan kesiapan mereka bekerja sama dengan pemerintahan baru yang dipilih oleh rakyat Suriah serta memberikan dukungan penuh.
Al-Jalali menyerukan agar properti publik tidak dirusak.
“Kami mengulurkan tangan kepada oposisi, yang telah berjanji tidak akan mencelakakan siapa pun, dan kini mereka juga mengulurkan tangan kepada kami,” kata Al-Jalali.
Ia mengatakan siap bekerjasama dengan pemerintahan yang baru.
“Pilihan ini ada di tangan pemerintah yang akan dipilih rakyat Suriah. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah baru yang terpilih dan memberikan semua jenis dukungan, termasuk mentransfer dokumen negara dengan mudah kepada mereka.”
“Suriah adalah milik semua rakyat Suriah. Negara ini bisa menjadi negara normal dengan hubungan baik dengan tetangganya dan dunia,” tambahnya.
Rezim Assad Kabur
Di Damaskus, orang-orang juga menyerbu istana Bashar al-Assad.
Keberadaan Bashar masih belum diketahui, sementara perayaan terus berlanjut di banyak bagian negara itu.
Media internasional melaporkan berbagai klaim bahwa Assad meninggalkan negara itu, dengan laporan yang belum dikonfirmasi menyebut bahwa ia mungkin telah melakukan perjalanan ke Rusia atau negara tetangga Timur Tengah.
Rezim Assad telah berkuasa selama 61 tahun ketika Partai Sosialis Arab Baath berkuasa di Suriah pertama kali pada 1963 melalui kudeta militer.
Kemudian pada 1970, Hafez al-Assad, ayah dari Bashar al-Assad, penguasa Suriah yang baru saja terguling, mengambil alih kekuasaan melalui kudeta internal partai dan menjadi presiden pada 1971.
Setelah kematian Hafez al-Assad pada tahun 2000, Bashar al-Assad melanjutkan kepemimpinan rezim Baath.
Namun, kekuasaan Assad dan rezim Baath berakhir ketika kelompok anti-rezim berhasil memasuki Damaskus, menandai puncak serangkaian perkembangan dramatis sejak akhir bulan lalu.
Gelombang protes rakyat yang menuntut kebebasan dimulai pada 2011, tetapi rezim Assad merespons dengan kekerasan terhadap para aktivis yang menyerukan perubahan.
Tindakan represif tersebut, yang menewaskan ribuan orang, memicu perang saudara di Suriah.
Meski kelompok oposisi bersenjata melancarkan perjuangan panjang, rezim Assad menolak menyelesaikan konflik melalui jalur diplomasi atau damai, meski mendapat tekanan internasional, termasuk dari aktor-aktor regional.[]
Dihimpun dari berbagai sumber