KBMTV.ID | Aksi disc jockey (DJ) Diah Krisna di acara kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Tejakula, Buleleng, Bali. Berdasarkan video yang beredar, terlihat dj perempuan seksi tersebut mengenakan rok abu superpendek dengan atasan putih khas siswa SMA.
Sementara itu, sejumlah siswa laki-laki dan perempuan tampak berjoget di belakang DJ Diah Krisna yang sedang memandu musik. Penampilan DJÂ seksi itu di hadapan para siswa itu dinilai tidak pantas.
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali mengakui penampilan vulgar DJ tersebut saat acara kelulusan sekolah itu karena kurangnya pengawasan dari Disdikpora Bali maupun sekolah.
Kejadian itu juga menjadi koreksi internal bagi Disdikpora Bali untuk lebih ketat mengawasi sekolah dan siswa.Krisna.
“Mungkin gurunya kaget juga ya melihat kondisi di sana, jadi ini jadi evaluasi kami bersama,” tuturnya.
“Kami sudah berikan edaran untuk perpisahan selayaknya perpisahan, nah kebetulan sekali ini di luar kendali kami,” sambung Crisna.
Menurut Crisna, DJ Diah Krisna menggunakan seragam sekolah saat tampil di SMKN 1 Tejakula merupakan kesepakatannya dengan panitia siswa.
Untuk itu Ia akan memanggil pihak SMKN 1 Tejakula, Buleleng, buntut penampilan disk jockey (DJ) vulgar itu.
“Kami akan cari waktu untuk dengarkan semuanya dari OSIS-nya, dari gurunya, pasti kami lakukan (pemanggilan) itu,” kata Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya, Jumat (9/5/2025).
Sekolah dan siswa panitia akan diberikan edukasi dan pemahaman terkait hal tersebut.
Sementara itu DJ Diah Krisna buka suara dan meminta maaf terkait video viralnya yang tampil di acara kelulusan sekolah di Bali. Video tersebut juga diunggah oleh anggota DPD RI asal Bali Arya Wedakarna (AWK) melalui akun media sosialnya.
“Kami diundang dan perform sebagai talent DJ. Genre lagu serta outfit atas kesepakatan bersama antara kami dan panitia siswa,” ujar DJ Diah Krisna dalam video klarifikasi di akun Instagram @djdiahkrisna pada Kamis (8/5/2025) yang dilihat KBMTV.ID.
DJ Diah Krisna menegaskan dirinya bukan siswa maupun alumni dari sekolah tersebut. Ia diundang tampil di sekolah itu atas biaya kolektif siswa. Menurutnya, para siswa pulang dengan tertib seusai acara.
“Kami mohon maaf atas pro dan kontra atas postingan tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Tejakula, Nyoman Sudimahayasa, menyatakan permintaan maaf atas kegaduhan yang timbul dari acara tersebut.
“Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas pelaksanaan Colour Party yang viral di media sosial, serta menimbulkan kegaduhan,” ujar Sudimahayasa dalam klarifikasi tertulis yang diterima detikBali, Sabtu (10/5/2025).
Sudimahayasa menyatakan, acara colour party tersebut digelar pada 28 April 2025, pukul 16.00 Wita hingga 17.30 Wita. Acara itu bukan bagian dari program resmi sekolah, melainkan hasil inisiatif siswa kelas XII.
Dalam pembiayaan, Ia menegaskan seluruh pembiayaan acara ditanggung oleh siswa kelas XII dengan persetujuan orang tua atau wali siswa. Buktinya adalah melalui surat pernyataan yang ditandatangani para orang tua.
“Sisa keuangan dari pelaksanaan colour party, disumbangkan anak-anak Kelas XII kepada adik-adik kelas X dan XI dalam bentuk beasiswa bagi siswa yang membutuhkan,” jelasnya.
Sudimahayasa juga menyebut acara tersebut diselenggarakan dengan pengawasan ketat. Guru-guru, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas turut hadir untuk mencegah potensi gangguan keamanan seperti perkelahian.
“Hal ini akan menjadi pembelajaran bagi kami untuk berbenah ke arah yang lebih baik lagi,” imbuhnya.[]