Jakarta, KBMTV – Hujan deras yang memicu banjir dan longsor di Jepang bagian barat pada Sabtu (14/8) mengakibatkan lebih dari satu juta orang harus mengungsi.
Selain itu bencana alam ini juga telah menewaskan satu orang dan dua lainnya hilang.
Pemerintah Hiroshima dan juga Kyushu bagian utara segera menghidupkan alarm peringatan agar masyarakat melakukan evakuasi diri. Sedangkan badan meteorologi melaporkan tingkat curah hujan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut keterangan NHK yang dikutip dari AFP, lebih dari 1,4 juta penduduk telah diminta untuk meninggalkan rumah dan menuju tempat pengungsian.
“Lebih dari 150 pasukan yang terdiri atas polisi dan pemadam kebakaran telah diterjunkan untuk misi penyelamatan,” kata Takumi Kumasaki kepada AFP.
“Mereka tengah mencari penduduk yang hilang dan mengawasi potensi longsor lanjutan karena hujan deras masih berlangsung.”
Seorang perempuan 59 tahun meninggal di Unzen, Nagasaki, dua anggota keluarganya hilang karena terdampak longsor, berdasarkan keterangan pejabat setempat.
Berdasakan ramalan cuaca, hujan deras akan melanda mayoritas wilayah Jepang dalam beberapa hari ke depan.
Ilmuwan mengingatkan adanya peningkatan resiko hujan deras di Jepang dan banyak negara lain, karena atmosfer yang lebih hangat bisa menampung lebih banyak air.
“Ada pontensi curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Yushi Adachi, seorang pejabat di badan meteorologi Jepang, kepada wartawan.
“Sangat mungkin semacam bencana telah terjadi. Butuh tingkat keawasan yang maksimum di wilayah-wilayah yang berisiko banjir dan longsor.”
Bulan lalu banjir besar melanda Jepang, tepatnya di kota Atami, yang menewaskan 23 orang dan empat lainnya masih dinyatakan hilang.
Pada 2018, lebih dari 200 orang tewas ketika Jepang bagian barat dilanda banjir parah ketika musim penghujan tiba.
(vws)