KBMTV ID – Uji coba rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang dilakukan China telah membuat intelijen dan pejabat militer Amerika Serikat (AS) ketakutan, menurut laporan Financial Times.
Uji coba rudal hipersonik itu juga memicu kekaguman dari kalangan peneliti, pengguna media sosial hingga jurnalis.
Menurut laporan Financial Times, pada Agustus 2021 lalu, militer China telah meluncurkan roket Long March yang membawa kendaraan luncur hipersonik.
Biasanya peluncuran rudal atau roket ruang angkasa diumumkan China. Namun, uji coba rudal hipersonik ini tetap dirahasiakan.
Rudal hipersonik China itu mengitari Bumi pada orbit rendah sebelum turun menuju sasarannya.
“Inggris & AS sebaiknya mundur dari perang melawan China, karena sekarang Beijing telah mengembangkan rudal nuklir hipersonik yang dapat mencapai London & Washington dalam sekejap mata”,” kata jurnalis Peter Cronau, dikutip dari Sputnik News, Senin, 18 Oktober 2021.
“Jika China memiliki senjata hipersonik tingkat strategis yang dapat digunakan, perencanaan nuklir banyak berubah. Rudal hipersonik tidak hanya sulit untuk ditembak jatuh, tetapi juga sulit dideteksi,” kata pengguna Twitter @OSINTtechnical.
Banyak netizen juga mempertanyakan mengapa AS terus meremehkan kemampuan China.
Kementerian Pertahanan China belum mengomentari terkait rudal hipersonik tersebut. Sejauh ini, Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di London, menegaskan kebijakan militer negaranya adalah “bersifat defensif”.***