KBMTV ID

PPDB Zonasi, Jarak Kurang Satu Kilometer Tak Lolos, Ibu-Ibu Berdemo di SMAN 4 Kota Bekasi

ppdb
Puluhan orang tua murid melakukan aksi protes di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Bekasi

Kota Bekasi, KBMTV.ID – Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi, dikeluhkan oleh banyak orang tua murid.

Puluhan orang tua murid melakukan aksi protes di depan gerbang Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Bekasi (12/7).

Aksi tersebut sebagai imbas adanya ketidakadilan yang diterima para calon siswa pada pada

Melansir dari bekasikiniancom, Susana Hasibuan (51), salah satu orang tua calon siswa yang mengaku bertempat tinggal di wilayah Harapan Jaya Kota Bekasi, namun dengan jarak zonasi tidak mencapai satu kilometer malah tidak lolos masuk SMAN 4 Bekasi tapi tidak lolos masuk.

“Ini gimana ya, anak saya kok ikut PPDB zonasi manapun tidak masuk, SMAN 4 dengan rumah saya hanya 800 meter, lho tapi kenapa nggak masuk. Kita tanya ke pihak sekolah tapi selalu beralasan sistem. Jadi dilema saya itu gimana,” kata Susana kepada awak media di depan SMAN 4 Kota Bekasi, Senin (12/7/2022).

Susana menyatakan, dirinya pun merasa bingung dan kewalahan dalam menghadapi masalah ini.  Pihak sekolah juga mengatakan tidak bisa berbuat apapun lantaran sistem atau peraturan dari PPDB tersebut sudah tersistem secara otomatis.

“Pihak sekolah sempat bilang gini, kita Ngga bisa apa-apa karena ini sudah peraturan dari atas. Kita sebagai orangtua murid juga ngga bisa apa-apa seperti yang sekarang ini, susah dan saya sedih banget,” jelas Susana.

Sejauh ini, ia mengaku sudah mendaftar lewat dua jalur di dalam sistem PPDB Online yaitu, Pretasi dan Zonasi. Namun kedua jalur tersebut tetap saja tidak bisa mecatut nama anaknya untuk dapat masuk ke Sekolah Negeri.

Hentikan PPDB Zonasi

“Alhamdulillah anak saya rata-rata nilainya tinggi 8,6 dan anak saya juga gak bodoh-bodoh amat, sedih saya ini. Jadi saya sekarang masuk prestasi tersingkir, masuk zonasi pun tersingkir,” papar Susana.

Ia pun turut berharap kepada pemerintah agar berhenti menerapkan sistem PPDB online zonasi, karena apabila  terus-menerus seperti ini akan merugikan masyarakat.

Dirinya juga meminta agar pihak sekolah dan lembaga pendidikan dapat terus melakukan sosialisasi terkait kuota kepada orangtua murid yang berada di sekitar lokasi sekolah.

“Saya harap sama yang di atas (pemerintah) tolong lah, karena kalau penerapan sistem seperti ini terus-terus,  kayaknya nggak efektif dan efisien. Harapan saya kalo misalnya zonasi itu punya peraturan tertentu tolong lah dijelasim lagi, sekian persen kuotanya untuk zonasi, dan sekian persen lagi untuk yang non zonasi,” tutup Susana.[]

Berita Terkait