KBMTV.ID – Sutradara Joko Anwar mendadak membuat heboh netizen di media sosial. Pasalnya sutradara yang telah sukses dengan film “Pengabdi Setan 2” ini men twit ingin memproduksi sebuah film.
Sebelumnya awal agustus silam, Joko mengisyaratkan akan membuat ‘Pengabdi Setan 3’, dengan catatan film kedua yang tayang pada 4 Agustus 2022 ini bisa membangun rasa keingintahuan dari penonton.
Dalam twit yang di telusuri KBMTV, dia menulis sebuah twit mengenai keinginan memproduksi sebuah film. Joko Anwar mengaku tertarik membuat film tentang kasus yang tengah jadi perbincangan.
“Nanti, suatu saat. Pengin banget memfilmkan kasus ini,” ungkap Joko Anwar melalui akun miliknya di Twitter, Minggu (21/8).
Nanti, suatu saat. Pengen banget memfilmkan kasus ini.
— Joko Anwar (@jokoanwar) August 21, 2022
Akan tetapi, sutradara Pengabdi Setan itu tidak menjelaskan kasus apa yang ingin difilmkannya tersebut. Twit Joko Anwar tersebut langsung menuai respons dari netizen, khususnya penggemar.
Twit Joko ini lansung menuai balasan, menebak kasus apa yang dimaksud oleh Joko Anwar.
Beberapa di antaranya memprediksi Joko Anwar tertarik membuat film soal kasus pembunuhan Brigadir J dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo.
Ada juga netizen yang berusaha menjawabnya, @funkybukkyo menulis, “Settingnya harus di sebuah negara antah berantah, dan mungkin ngomongnya harus bahasa Inggris semua”
Netizen @suryatjia85 juga menulis, “Film dokumenter Sambo ya? Haha. . .”
Sedangkan @yogawat menulis, “Sambomaster?”
Sampai berita ini diturunkan, Joko Anwar belum memberikan tanggapan, film apa sebenarnya yang ingin dibuat Joko Anwar?
Persiapan
Sebelumnya dalam produksi “Pengabdi Setan 2”, kepada awak media dia menyebut perlu waktu untuk mempelajari filmnya.
Menurut Joko, ia bersama sinematografer dan produser menyiapkan produksi “Pengabdi Setan 2” dengan sedemikian rupa sehingga membutuhkan waktu untuk belajar terlebih dahulu selama kurang lebih tiga tahun demi menghasilkan pengalaman sinematik yang bagus.
“Karena kami tahu tingkat kesulitannya susah, dari set up kamera hingga set up lighting, demikian juga dengan directing-nya. Dan itu kan dari segi directing-nya juga harus belajar, tidak boleh ada yang terbuang directing-nya dan aktingnya segala macam. Jadi itu belajar, tiga tahun belajarnya,” kata Joko.[]