Perasaannya bercampur aduk saat tahu sang anak jadi korban kecelakaan di Bekasi. Supri semula hendak mengantarkan istri ke Kantor BPJS, namun seketika batal karena langsung menuju lokasi kejadian.
“Saya sama istri sudah di motor mau berangkat ke Kantor BPJS tapi tidak jadi, soalnya ada kecelakaan, saya lihat anak saya diangkat sama tetangga saya,” ungkapnya.
Dia pun tidak kuasa menahan tangis ketika melihat anak bungsunya tutup usia, karena menjadi korban kecelakaan maut.
“Anak saya kelas enam SD, dia anak ‘bontot’ (bungsu) dari empat bersaudara. Waktu diangkat tetangga saya, saya lihat kondisi kepala anak saya keluar darah,” tutur Supri.
Sementara itu Putri (18) juga harus mengalami rasa duka mendalam, ia harus merasakan kehilangan ayahnya bernama Timo (59) dalam kecelakaan maut di Bekasi Barat itu.
Putri menjelaskan, sebelum kejadian ayahnya sedang berjualan makanan di depan SDN II dan III Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Tiba-tiba, mendapat kabar kalau ayahnya menjadi korban kecelakaan maut.
“Mama saya langsung histeris saat tahu ada kecelakaan, soalnya ayah saya jualan otak-otak di depan sekolah,” kata Putri.
Putri langsung ke lokasi kejadian, ketika mendapatkan kabar ayahnya menjadi korban kecelakaan namun saat di lokasi kejadian, dia tidak menemukan ayahnya.
“Saya ke lokasi tabrakan sudah berantakan, tidak ada ayah saya, saya dapat kabar ayah saya sudah berada di rumah sakit,” tutur Putri.[]