KBMTV.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin, memerintahkan serangan besar-besaran ke beberapa kota di Ukraina dengan senjata jarak jauh presisi tinggi.
Putin pada Senin, (10/10) mengatakan serangan Rusia ke Ukraina selanjutkan akan lebih berat. Katanya usai pasukan Moskow melakukan serangan rudal pembalasan di seluruh Ukraina.
“Tidak mungkin membiarkan (serangan Ukraina) tidak terjawab. Jika upaya serangan teroris berlanjut, tanggapan dari Rusia akan parah dan sesuai dengan tingkat ancaman,” kata Putin pada awal pertemuan televisi dewan keamanannya.
“Jangan ada keraguan tentang itu,” kata Putin.
Putin murka setelah setelah ledakan besar pada Sabtu, (8/10) yang merusak proyek utama Putin di jembatan Krimea, serta jaringan transportasi penting antara Rusia dan semenanjung.
Putin juga menuduh Ukraina melancarkan tiga serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk di Rusia, sekitar 85 kilometer (53 mil) dari perbatasan Ukraina. Selain itu menuding Ukraina berusaha untuk mengenai pipa gas TurkStream yang mengalir dari Rusia ke Turki di bawah Laut Hitam.
Rusia sendiri memang sengaja melancarkan serangan ke beberapa kota lain di Ukraina, terutama menargetkan infrastruktur energi mereka.
Akibat serangan balasan Rusia, beberapa wilayah di Ukraina, mengalami pemadaman listrik dilaporkan di beberapa wilayah, termasuk kota kedua Ukraina, Kharkiv dan wilayah sekitarnya, juga wilayah Sumy timur laut, wilayah Zhytomyr di utara dan wilayah Khmelnitskyi di barat.
Serangan Pembunuhan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan serangan Rusia sengaja dilakukan untuk membunuh orang serta untuk melumpuhkan jaringan listrik Ukraina.
Perdana menterinya mengatakan 11 target infrastruktur utama terkena di delapan wilayah, meninggalkan petak negara tanpa listrik, air atau panas.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny mengatakan Rusia juga menggunakan drone penyerang ke Ukraina. Selain itu Moskow meluncurkan 75 rudal, di mana 41 di antaranya telah jatuh tertembak oleh pertahanan udara Kyiv.
Rusia menembakkan rudal jelajah ke beberapa kota di Ukraina selama jam sibuk pada Senin (10/10/2022) pagi. Serangan terbaru ini menewaskan warga sipil dan memutus jaringan listrik dan pemanas.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina sebagai dalam ledakan di jembatan utama Krimea. Putin menyebutnya sebagai tindakan terorisme.
Melansir AFP, rudal-rudal itu menghantam persimpangan yang sibuk, taman dan lokasi wisata di pusat pusat kota Kyiv. Di saat bersamaan, ledakan juga dilaporkan terjadi di sejumlah kota Ukraina Barat, seperti Lviv, Ternopil, dan Zhytomir.
Kemudian ledakan juga terjadi di kota Dnipro dan kota Kremenchuk di Ukraina tengah; kota Zaporizhzhia di selatan, serta kota Kharkiv di timur. Pejabat Ukraina mengatakan sedikitnya 10 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan tersebut.[]