KBMTV.ID – Situasi ekonomi global dan geopolitik saat ini sangat menyulitkan semua negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan “badai Itu sudah datang”, melihat ekonomi yang diprediksi terjadi pada tahun 2023 sudah mulai datang.
Jokowi menyatakan hal tersebut dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, mengutip dari unggahan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10/2022).
“’Badai’ itu sudah datang. Sehingga, persiapan kita harus persiapan detil. Nggak bisa lagi bekerja rutinitas, nggak bisa lagi sekarang ini,” kata Jokowi.
“Tadi pagi saya juga mendapatkan telepon dari DC, dari Bu Menkeu bahwa saat ini sudah ada 28 negara yang antre masuk menjadi pasiennya IMF. Artinya, badai itu sudah datang,” kata Jokowi
Menurutnya, hal itu berkaca dari banyaknya negara yang antre untuk meminjam dana dari Lembaga Moneter Internasional (IMF).
Jokowi mengatakan, dengan kondisi tersebut, seluruh jajaran di pemerintahan harus bekerja secara makro, mikro, dan detil sekaligus untuk dapat menyelamatkan Indonesia.
Ia menegaskan, pemerintah tidak bisa bekerja seperti biasanya dalam menghadapi potensi krisis tersebut.
Jokowi lantas berpesan kepada para menteri koordinator untuk memperkuat konsolidasi antarkementerian dan lembaga di lingkupnya masing-masing.
“Nanti saya akan ajak beberapa Menteri dan Menko untuk berbicara berkaitan dengan stress test,” ujar Jokowi.
“Sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badai datang. Baik berkaitan dengan currency, kurs, inflasi, growth, berkaitan dengan pangan kita, energi kita, semua harus kita test betul,” tegas Jokowi.
Dia menambahkan, Indonesia sudah siap dengan berbagai skenario, jika kekhawatiran akan ancaman resesi global, dengan pengandaian sebagai ‘badai’ dan kondisi ‘gelap gulita’, benar-benar terjadi.
Antisipasi Resesi
“Plan A, Plan B, Plan C, sampai dengan Plan D, semua harus ada, Plan E, semuanya. Mulai dari yang buruk, paling buruk, terburuk, semua harus kita hitung, semuanya,” kata Jokowi.
“Sehingga, sekali lagi, situasi semakin memburuk, dan antisipasi dampak di domestik harus betul-betul disiapkan. Disiapkan betul!” kata Jokowi.
Secara khusus, Jokowi juga menginstruksikan Menko PMK agar mengatasi dampak gejolak ekonomi terhadap kemiskinan.
“Tolong dilihat secara detil, jangan sampai ada yang lolos dari bantuan sosial kita. Kalau ada yang kurang kita rapatkan lagi seperti solusinya,” kata Jokowi.
Tak ketinggalan, Jokowi memperingatkan anak buahnya agar tetap berhati-hati dalam menetapkan kebijakan. Apalagi, dengan kondisi luar biasa sulit saat ini.
“Policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati. Urusan kecil-kecil, tapi sekarang semuanya sensitif,” kata Jokowi.
Jokowi menyebutkan, pemerintah memiliki rencana berlapis untuk mengatasi situasi ekonomi global yang bisa berdampak kepada kurs, inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun pangan dan energi.
“Yang paling buruk, yang buruk, yang teburuk, semuanya harus kita itung semuanya. Sehingga sekali lagi, situasi semakin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi kembali mengatakan bahwa kondisi perekonomian pada 2023 akan gelap.
Pemerintah menurutnya, hingga saat ini masih belum bisa mengkalkulasi kekuatan resesi global dan pengaruhnya terhadap situasi ekonomi Indonesia.
“Krisis finansial baru saja sebuah negara mengajukan APBN di Inggris, kemudian pasar melihat langsung yang namanya nilai tukar di semua negara goncang dan melemah terdepresiasi termasuk kita. Hati-hati ketidakpastian ini, mengenai ketidakpastian ini,” ujar Jokowi, Kamis (29/9/2022).
“Tiap hari kita selalu diingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial di media cetak, di media online semuanya mengenai resesi global. Tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap. Dan kita tidak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa tidak bisa dikalkulasi,” katanya lagi.[]