KBMTV.ID – Bupati Cianjur, Jawa Barat Herman Suherman mengatakan, setelah gempa M 5,6 mengguncang Cianjur, seratusan gempa kecil masih terjadi pada hari kedua, Selasa (22/11).
“Hari kedua seratusan lebih guncangan kecil masih terjadi. Kami tetap mengimbau warga tetap waspada dan hindari tidur di dalam rumah,” himbau Herman, Selasa (22/11).
“Kami berharap tidak ada lagi gempa yang dapat merusak dan menyebabkan longsor di Cianjur,” katanya.
Herman Suherman meminta warga yang rumahnya rusak berat, sedang dan ringan, mengungsi sementara di tempat aman terutama saat malam hari. Tujuannya guna menghindari gempa susulan yang dapat mengakibatkan korban jiwa karena tertimpa bangunan.
Warga diminta untuk menginap di tenda pengungsian yang sudah disediakan.
“Terutama saat malam hari, warga di titik rawan seperti Kecamatan Cugenang dan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur. Mereka untuk mengungsi ke tenda yang sudah di lapangan terbuka yang dekat dari perkampungan warga atau ke pusat pengungsian di Lapang Prawatasari,” kata Herman di Cianjur,
Proses evakuasi warga yang hendak menuju lokasi pengungsian menjelang malam, pihaknya melibatkan ratusan kendaraan milik organisasi kemanusiaan, TNI/Polri dan relawan. Tenda darurat berada di 12 titik di Kecamatan Cianjur dan Cugenang.
“Untuk mobilisasi warga ke pusat pengungsian atau titik pengungsian di lingkungan sekitar kami, seratusan unit kendaraan dari berbagai organisasi termasuk TNI/Polri terutama saat malam tiba,” katanya.
Sedangkan untuk warga yang belum mendapat bantuan dan tenda, tutur dia, saat ini sedang terus melakukan penyisiran pada setiap titik.
Ia ingin agar tepat sasaran guna meringankan beban warga. Sedangkan untuk tenda sedang diupayakan agar warga terutama perempuan dan anak tidak kedinginan saat malam.[]