KBMTV ID

Begini Fakta Siswa Tantang Duel Guru Berujung Pemecatan

HK (16), siswa yang tantang gurunya berkelahi di Barito Selatan, Kalimantan Tengah, dikeluarkan dari sekolah. | Foto: dok.istimewa

KBMTV.ID | Viral video siswa yang  menantang gurunya berkelahi di sebuah SMA yang beredar luas di beberapa media sosial.

SMA Negeri di  Buntok, Kecamatan Dusun Selatan, Barito Selatan, Kalimantan selatan, pada Senin (23/10/2023) siang. Saat itu, HK hendak menghadiri kegiatan ekstrakurikuler Bulan Bahasa.

Dikabarkan siswa tersebut tidak terima ditegur gurunya agar merapikan pakaian oleh gurunya.

Hal itu yang kemudian menyebabkan adu mulut yang kemudian siswa menantang gurunya berkelahi.

Dari video yang beredar sang siswa bahkan membuka pakaiannya.

“Ngapain di luar kalau berani?,” tutur sang siswa dari percakapan isi video yang beredar dalam tangkapan layar KBMTV.

“Ini bukan urusan berani atau tidak,” jawab seseorang yang diduga adalah guru tersebut.

“Ngak usah pakai baju kita,” timpal sang murid yang kemudian melepas bajunya.

Mediasi Polisi

Kapolsek Dusun Selatan, Ipda H Tonie membeberkan fakta siswa SMA berinisial HK, Minggu (29/10/2023) seperti dilansir dari Tribunkalteng.com.

Tonie menuturkan kepada awak media, setelah video HK viral menantang gurunya, aparat kepolisian lalu ke sekolah untuk mengkonfirmasi. HK dan guru yang bersangkutan langsung dimediasi.

“Selang sehari kejadian kami pun mendapat arahan dari pak Kapolres Barsel AKBP Yusfandi Usman untuk memediasi kedua belah pihak,” kata dia.

Tonie mengatakan HK ditegur oleh gurunya saat akan memasuki ruangan lantaran bajunya tidak rapi. HK yang tidak terima ditegur kemudian menantang gurunya untuk berkelahi sambil membuka bajunya.

“Dia tidak terima ditegur karena baju anak itu tidak dimasukkan ke dalam, habis itu kan (menantang) karena merasa tersinggung dan tidak terima ditegur oleh guru tersebut,” terangnya.

Namun ternyata kejadian tersebut merupakan kejadian kedua kalinya yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

“Akibatnya, pihak sekolah harus mengambil sanski tegas dengan mengeluarkan siswa HK dan menganjurkan yang bersaggkutan untuk mengikuti paket C,” jelas Kapolsek Dusun Selatan.

Sebelum siswa tersebut dikeluarkan, Unit PPA Polres Barsel dan Polsek Dusun Selatan telah melakukan mediasi terhadap siswa berinisial HK dan pihak sekolah.

“Kita hanya melakukan mediasi antar kedua belah pihak, karna hal tersebut berada di lingkungan sekolah, maka segala keputusan kita serahkan ke pihak sekolah,” tutur Ipda H Tonie.

Kini siswa tersebut dikabarkan telah dikeluarkan dari sekolah akibat aksinya tersebut.

Kendati demikian, Tonie mengatakan pihak sekolah tetap memberikan kebijakan kepada HK untuk mengikuti ujian paket C. Alasannya karena siswa tersebut sudah hampir lulus.

Hal tersebut dilakukan karena siswa SMA tersebut harus memiliki ijazah SMA, karena hanya lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Karena yang bersangkutan dalam status kelas 9 paling tidak dia harus mendapatkan ijazah SMA,” terangnya.

“Pihak sekolah sudah mengambil sanksi yang paling berat dengan mengeluarkan anak tersebut dari sekolah,” ujar Kapolsek Dusun Selatan Iptu H Tonie

Temperemental

Sebelumnya, siswa berinisial HK sudah pernah diberikan surat peringatan (SP) oleh pihak sekolah.

“Bahkan saat itu, HK dan orang tuanya sudah menyetujui dan menandatangani surat perjanjian agar yang bersangkutan tidak mengulangi perbuatannya tersebut,” ungkap Ipda H Tonie.

Kapolsek Dusun Selatan mengatakan berdasarkan keterangan dari para guru, HK memiliki sifat tempramental.

Hal tersebut yang membuat dirinya berani melawan para gurunya sendiri di sekolah hingga videonya viral di media sosial.

“Iya memang sering melawan. Pengakuan dari guru-gurunya memang anaknya agak temperamental,” ujar Kapolsek Dusun Selatan Iptu H Tonie.

Pihak sekolah sebelumnya memberikan surat peringatan ke HK. Dalam surat tersebut, HK berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya namun belakangan HK justru menantang gurunya berkelahi.

HK disebut memang memiliki sifat temperamen alias mudah marah. Aksinya melawan guru disebut bukan sekali ini saja terjadi.

“Memang dia sudah ada 1 kali peringatan dan dipanggil orang tuanya. Bersama surat perjanjian dari pihak orang tuanya sama pelajar itu menghadap ke Kepala Sekolah bahwa tidak akan mengulangi kembali (perbuatannya),” jelas Tonie.[]