KBMTV | Presiden Joko Widodo Siap berkontribusi dalam negosiasi dalam negosiasi perdamaian di Jalur Gaza, dan OKI harus mendorong proses negosiasi damai lewat format baru.
“Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi tersebut,” kata Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Bisa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023) waktu setempat.
“OKI harus mendesak agar perundingan damai dimulai kembali segera, demi terwujudnya two state solution dan menolak pemikiran one state solution, karena pasti Palestina yang dikorbankan,” kata Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, jika memang mekanisme kuartet diplomatik sudah tidak dapat diandalkan untuk penyelesaian Israel-Palestina, OKI harus mendorong proses negosiasi damai lewat format baru.
Dalam pernyataan itu, Jokowi berbicara bahwa Indonesia menolak menempuh cara “one state solution” atau solusi binasional dalam penyelesaian perang di Jalur Gaza.
Kritik Pemimpin Dunia
Presiden Jokowi juga mengkritik para pemimpin dunia yang bungkam melihat kekejaman Israel. Jokowi menyerukan ada gerakan dari dunia untuk menghentikan kekejaman Israel di Gaza. Menurut Jokowi, saat ini dunia seolah tak berdaya dan hanya menyaksikan kekejaman Israel.
“Satu bulan telah terjadi kekejaman ini, dan dunia seolah-seolah tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia dan lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun yang mampu menghentikan kekejaman ini,” kata Jokowi yang dikutip KBMTV dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (12/11/2023).
Jokowi meminta agar segera menghentikan kekejaman Israel terhadap Palestina.
Oleh karena itu, Jokowi meminta negara-negara peserta OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian perang di Jalur Gaza.
Jokowi juga menyerukan gencatan senjata di Gaza. Ia menyerukan, tanpa gencatan senjata, situasi di Gaza tidak akan membaik.
“Dan Israel telah menggunakan narasi self defense dan terus melakukan pembunuhan rakyat sipil,” tegas Jokowi.
Jokowi juga berujar bahwa hal itu merupakan sebuah collective punishment.
“Kita semua harus mencari jalan agar Israel segera melakukan gencatan senjata,” kata Jokowi.
Jokowi juga meminta bantuan kemanusiaan harus mempercepat dan memperluas jangkauannya.
“OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih predictable dan sustainable,” ucap Jokowi.
“Indonesia juga telah mengirim bantuan kemanusiaan dan ke depan akan menambahkan lagi,” tegas Jokowi lagi. []