KBMTV | Media milik otoritas pemerintah di Jalur Gaza menyebut tentara pendudukan Israel menyebarkan berita bohong, hasutan dan penyebaran informasi yang salah untuk mempersiapkan penghancuran rumah sakit dan pembunuhan pasien.
Melalui pernyataan di Telegram, Selasa (13/11/2023) kantor media tersebut mengatakan tentara pendudukan Israel telah memberikan konferensi pers yang penuh kebohongan.
“Juru bicara tentara pendudukan Israel telah memberikan konferensi pers yang penuh kebohongan,. Mereka (Israel) menunjukkan video yang dibuat dengan cara yang kontradiktif, tidak profesional, dan tidak logis yang jelas-jelas menunjukkan kompleksitas. Mereka mengarang adegan yang menyesatkan opini publik, dan ini termasuk dalam kerangka kampanye misinformasi dan hasutan terhadap rumah sakit,” ungkapnya yang dilansir KBMTV dari Midleeastmonitor (14/11/2023).
“Terbukti sebelumnya, berdasarkan rencana cetak biru mereka, bahwa tentara pendudukan Israel berbohong ketika menunjukkan gambar yang dikatakan sebagai bukaan terowongan kelompok perlawanan Gaza. Kenyataanya telah terungkap bahwa itu adalah tempat penyimpanan air dan bahan bakar untuk berbagai departemen di rumah sakit,” ujarnya.
Ditambahkan, upaya penggiringan opini tentara pendudukan Israel ini untuk membenarkan tindakan kejahatan atas pemboman di rumah sakit Baptis, Syifa, Indonesia, Rantisi, Public Aid, Al-Quds dan rumah sakit lainnya.
“Pemboman itu telah merenggut nyawa ratusan syuhada dan warga sipil yang terluka, anak-anak, dan perempuan, pembunuhan staf medis yang menggunakan penembak jitu, melepaskan tembakan dan menembaki peluru ke arah pengungsi dan menargetkan ambulans,” terangnya.
Tanggung Jawab
Pemerintah di Gaza menganggap tentara pendudukan Israel bertanggung jawab.
“Tentara pendudukan Israel harus bertanggung jawab penuh atas segala kebodohan yang mereka lakukan atas serangan ke rumah sakit atau institusi kesehatan lainnya. Kami juga menganggap mereka bertanggung jawab atas keselamatan puluhan ribu staf medis kami, pasien kami, dan semua pengungsi yang berlindung di rumah sakit.”
Sehari sebelumnya, Palestinian Red Crescent Society (PRCS) mengatakan, di sekitar Rumah Sakit Al-Quds terjadi serangan tembakan keras dari kendaraan militer Israel. Sementara petugas rumah sakit sedang berada di tengah orang-orang yang sakit dan terluka, tanpa listrik. air, atau makanan.
Organisasi tersebut telah mengumumkan pada hari Minggu, (12/11/2023), Rumah Sakit Al-Quds di Jalur Gaza, berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar dan terjadinya pemadaman listrik.
Selama tiga hari terakhir, pasukan Israel mengintensifkan kehadirannya di sekitar rumah sakit di Jalur Gaza utara, setelah terus menerus menuntut warga Jalur Gaza utara meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi. []