KBMTV ID

OPINI: Pentingnya Penerapan Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan

Penulis: Dadang Rohmatuloh

Kepala SMPIT Bahana Mandiri Kota Bekasi, Jawa Barat

 

 

 

Tanggal 2 Mei memiliki arti penting bagi setiap insan pendidikan. Pada tanggal tersebut lahir salah satu tokoh Nasional khususnya dalam bidang pendidikan yaitu Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau lebih kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara. Beliau merupakan Tokoh pahlawan sekaligus Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Tanggal lahir Ki Hajar Dewantara tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tanggal 2 Mei.

Harapan dan cita–cita luhur ki luhur Ki Hadjar Dewantara, tentang pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik. Dengan harapan agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat. Apalagi kini tengah digalakan pemerintah khususnya mentri pendidikan dengan meluncurkan program Merdeka Belajar yang sudah memasuki episode ke 26.

Tenaga pendidik yang sebelumnya diikat berbagai macam peraturan yang kaku, namun kini dengan hadirnya Kurikulum Merdeka  bisa lebih bebas berinovasi. Kehadiran platform itu maka tenaga pendidik diharapkan termotivasi untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang bukan hanya bertumpu pada pengetahuan saja, namun mampu menumbuhkan karakter yang baik.

Selain itu untuk peserta didik juga diharapkan  dapat belajar dengan lebih maksimal untuk mempersiapkan tantangan peradaban dunia yang berkembang secepat deret ukur.

Era revolusi industri 4.0 yang tidak bisa kita hindari telah merubah tatanan sosial serta perkembangan teknologi yang semakin lama semakin canggih. Perkembangan teknologi tersebut tentunya memiliki dua sisi mata uang yang harus disikapi dengan arif dan bijaksana. Untuk itu dunia pendidikan sudah selakyanyalah harus mendorong peserta didik bukan hanya memiliki kompetensi dan keterampilan yang tinggi, tetapi juga harus memiliki  nilai–nilai karakter yang baik.

Berbasis Karakter

Penguatan pendidikan karakter pada peserta didik tersebut diharapkan mampu membentuk generasi muda yang memiliki integritas tinggi, disiplin, bertanggung jawab, serta berbudi pekerti luhur. Pendidikan karakter ini tentunya harus diiringi dengan pembekalan ketrampilan berbasis kompetensi serta penanaman jiwa kewirausahaan, sehinggga peserta didik selain mampu bekerja di dunia usaha ataupun dunia industri, akan tetapi mampu menciptakan pekerjaan  dan menyerap tenaga kerja.

Untuk mencapai hal tersebut tentunya dibutuhkan komitmen yang kuat dari segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk peran serta masyarakat luas.

Pembangunan pendidikan berbasis karakter ini akan berjalan secara optimal manakala pemerintah dan segenap pemangku kepentingan termasuk masyarakat proaktif dalam mendorong terciptanya generasi unggul yang mampu mensinergikan kecerdasan Spiritual, Emosional, Intelektual serta Sosial menjadi suatu kesatuan yang utuh.

Kita tidak bisa memungkiri saat ini peserta didik kita didominasi oleh Generasi Z yang lahir di era digital dan pesatnya teknologi. Biasanya mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Sehingga transformasi penerapan pendidikan berbasis teknologi dan digital akan lebih mudah dilakukan.

Namun transformasi ini tentunya harus melibatkan tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan adanya sinergi yang kuat dan saling mendukung dari ketiga pusat pendidikan tersebut diharapkan dampak negatif dari pesatnya teknologi dan digitalisasi dapat dihindari.

Kita juga tidak dapat menutup mata terhadap permasalahan dunia pendidikan di negeri ini mulai dari ketimpangan kualitas pendidikan antara perkotaan dan pedesaan, kesejahteraan guru honorer yang terkadang terabaikan; kualitas guru dan tenaga pendidik yang sebagian masih belum memenuhi standar, kurikulum yang sering kali berganti; serta sarana dan prasanana yang kurang memadai; dan kita juga masih sering menjumpai kasus-kasus yang tidak mencerminkan kemajuan pendidikan seperti tawuran antar pelajar, atau  bullying (perudungan) di lingkungan pendidikan.

SDM Unggul

Sudah saatnya perhatian pemerintah harus sudah mulai bergeser bukan hanya memperhatikan pembangunan infrastruktur saja, namun juga perlu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

Dalam perspektif Kementerian Pendidikan,  Kebudayaan, Riset dan Teknologi  (Kemendikbudristek), pembangunan sumber daya manusia tersebut menekankan dua hal yang fundamental, yaitu pendidikan berbasis karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. Dengan memiliki sumber daya manusia yang unggul, maka tata kelola sumber daya alam yang kita miliki dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan segenap bangsa Indonesia.

Oleh karena itu melalui momentum Hari Pendidikan Nasional ini, marilah kita bangun sistem pendidikan nasional yang mampu melahirkan generasi berakhlak mulia, dan memiliki kecakapan tinggi.  Sehingga mampu menjawab setiap tantangan perkembangan zaman yang semakin hari semakin kompetitif. Dengan memiliki pendidikan karakter yang baik, peserta didik akan memiliki landasan kepribadian yang kuat, motivasi yang tinggi, keterampilan sosial yang baik, memiliki leadership yang berkualitas serta  membantu mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

Di hari Hari Pendidikan Nasional ini sudah selayaknyalah kita menghaturkan jutaan terima kasih kepada seluruh pendidik yang yang tak kenal lelah menyalakan api mimpi untuk menerangi negeri ini. Para pendidik telah memberikan inspirasi, membuka jalan terang untuk masa depan putra–putri terbaik bangsa, agar kelak mereka bisa tumbuh menjadi insan cerdas, berakhlak mulia, berkarakter kuat, berbudi pekerti yang luhur,serta mampu memberikan manfaat bagi sekitarnya. Tujuan pendidikan bukanlah menumbuhkan pengetahuan, akan tetapi tujuan pendidikan adalah menumbuhan karakter.Selamat Hari Pendidikan Nasional.[]

Berita Terkait