KBMTV ID

Disdik Kota Bekasi Terus Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan pada pemukaan KMD 2024 | Foto: KBMTV.ID

KBMTV.ID | Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai kegiatan kompetensi pendidik seperti untuk para pembina Pramuka.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dr. Uu Saeful Mikdar, MM. mengatakan hal itu dalam sambutannya membuka Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD), di Sumedang Jawa Barat, Senin, (20/05/2024).

“Penyelenggaraan KMD ini merupakan bukti komitmen Dinas Pendidikan Kota Bekasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini,” kata Kak Uu, sapaan di lingkungan kepramukaan.

Ia mengungkapkan, kegiatan kepramukaan harus terus berinovasi agar Pramuka diminati oleh generasi muda.

Melalui kegiatan ini menurut Kak Uu, para guru dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi Pembina Pramuka yang kompeten di sekolah masing-masing, sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam pembinaan generasi muda.

“Mengembangkan kemampuan dan keterampilan pembina Pramuka yang kompeten, akan mendidik generasi muda dalam rangka menyongsong Generasi Emas 2045. Selain itu akan memberikan kontribusi positif dalam pembinaan generasi muda di sekolah,” kata Kak Uu.

Hal ini senada dengan Kemendikbudristek yang berharap kegiatan Pramuka menjadi bagian integral dari pendidikan di Indonesia, membantu dalam pendidikan karakter dan kepribadian yang kuat bagi generasi muda bangsa mengutip dari laman resmi kemendikbud.

Ekstrakulier Wajib

Sebelumnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Anindito Aditomo, pada situs resmi Kemendikbud yang kutip KBMTV.ID di laman resmi Kemendikbud Selasa, (21/05/2024)  menegaskan, Pramuka mejadi kurikulum wajib.

Berdasarkan Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, juga dijelaskan bahwa sekolah wajib menyelenggarakan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka.

“Walaupun ada revisi tertentu terkait kegiatan perkemahan yang tidak lagi diwajibkan, namun Pramuka tetap menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang harus ada di setiap sekolah,” jelas Anindito.

“Kegiatan Kepramukaan memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik dan memiliki kecakapan hidup. Oleh karena itu peserta didik berhak ikut serta dalam pendidikan Kepramukaan,” tegas Anindito.

Pembina Pramuka

Kepala Pusdiklatcab Kota Bekasi, Kak Mohammad Laiyin saat dikonfirmasi KBMTV.ID, Senin (20/05/2024) mengatakan, KMD merupakan jenjang pelatihan pertama yang wajib diikuti oleh anggota dewasa Gerakan Pramuka yang berminat menjadi Pembina Pramuka.

Para guru yang selama ini sebagai Pembina Pramuka di sekolah, sangat sedikit yang telah memiliki kompetensi Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar di pangkalan sekolah pada lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

Baca Juga: Soal Pramuka Dalam Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Beri Penjelasan

“Oleh karena itu penyelenggaraan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) adalah yang pertama bagi guru-guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bekasi,” jelas Kak Laiyin.

Kak Laiyin mengungkapkan, Kwartir Cabang Gerakan (Kwarcab) Pramuka Kota Bekasi melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang (Pusdiklatcab) ‘Bina Bangsa’ Kota Bekasi bekerjasama dengan Disdik Kota Bekasi.

“Dalam kursus ini, peserta dibekali dengan pengetahuan dasar tentang kepramukaan, prinsip dasar dan metode kepramukaan, teknik membina, keterampilan kepramukaan, manajemen risiko, dan program Safe from Harm,” jelas Kak Laiyin, sapaan akrab di Pramuka.

“Selain itu, kursus ini juga menanamkan kebiasaan positif untuk mempersiapkan para peserta menjadi pembina pramuka yang handal,” lanjutnya.

Kak Laiyin mengungkapkan, para peserta dibagi menjadi 5 kelas, dengan difasilitasi oleh 35 pelatih, yaitu 7 pelatih di setiap kelas. Metode pelatihan yang digunakan dalam KMD ini mengadopsi pendekatan andragogi dan mengedepankan keceriaan khas kepramukaan.

KMD berlangsung selama 70 jam dalam 6 hari, mulai hari senin 20 dan berakhir pada Sabtu, 25 Mei 2024, bertempat di Cicadas Camping Ground, Sumedang Jabar.

“KMD kali ini dilaksanakan dalam dua gelombang, pada Gelombang pertama, sebanyak 292 peserta mengikuti pelatihan. Sebanyak dari 232 peserta dari pangkalan SD dan 60 peserta dari pangkalan SMP. Kemudian gelombang 2 akan digelar 2 minggu berikutnya sekitar 150 peserta,” lanjutnya.[]

Berita Terkait