KBMTV.ID | Norwegia, Spanyol dan Irlandia pada Selasa (28/5/2024) secara resmi mengumumkan pengakuan negara Palestina.
Serangan Israel pada kamp di timur laut Rafah pada Minggu (26/5/2024), telah membuat masyarakat global untuk memberikan penduduk Palestina sebagai negara sendiri.
Dalam serangan Isreal itu, Dinas Pertahanan Sipil Palestina mengatakan sedikitnya 40 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Pengakuan Norwegia diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Espen Eide dalam sebuah pernyataan.
“Hari ini, ketika Norwegia secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, merupakan tonggak sejarah dalam hubungan antara Norwegia dan Palestina,” ujarnya, Selasa (28/5/2024)
“Selama lebih dari 30 tahun, Norwegia telah menjadi salah satu pendukung terkuat negara Palestina,” tambah Menlu Espen Eide.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin mengatakan pada platform X: “Keputusan Pemerintah hari ini mengesahkan pembentukan hubungan diplomatik penuh dengan Negara Palestina.”
“Pengakuan terhadap Palestina bukanlah akhir dari sebuah proses; ini adalah permulaan,” kata Martin menekankan dan menyoroti “program kerja sama pembangunan kami yang telah lama ada.”
Sedangkan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga mengumumkan perkembangan tersebut, dengan mengatakan: “Ini adalah keputusan bersejarah yang memiliki satu tujuan – untuk berkontribusi dalam mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.”
Baca juga: Rusia Puas Amerika Dikucilkan di PBB, Karena Bela Israel
“Kami mengakui Palestina karena ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengomentari keputusan pemerintah tersebut.
Sementara negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, sebagian besar Eropa Barat, Australia, Jepang, atau Korea Selatan, masih tunduk dan tidak berani menentang pengaturan dari para elite zionis global.
Proklamasi Kemerdekaan
Sejak pemimpin Palestina Yasser Arafat memproklamasikan negara Palestina merdeka pada 15 November 1998, sudah ada 145 dari 193 negara anggota PBB yang mengkaui Palestina sebagai negara sampai 28 Mei 2024.
Yasser Arafat memproklamasikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Dia membuat pengumuman di Aljir, dalam sebuah pertemuan Dewan Nasional Palestina di pengasingan.
Arafat mengadopsi solusi dua negara sebagai tujuan, dengan negara Israel dan Palestina yang merdeka berdiri berdampingan.
Aljazair menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui negara Palestina merdeka.
Kemudian dalam beberapa minggu, puluhan negara lain, termasuk sebagian besar dunia Arab, India, Turkiye, Indonesia, sebagian besar Afrika, dan beberapa negara Eropa tengah dan timur mengakui kemerdekaan Palestina.
Gelombang pengakuan berikutnya terjadi pada akhir 2010 dan awal 2011, pada saat terjadi krisis dalam proses perdamaian Timur Tengah. Negara-negara Amerika Selatan termasuk Argentina, Brasil, dan Chili menjawab seruan dari Palestina untuk mendukung klaim kenegaraan mereka.
Hal ini dilakukan sebagai tanggapan atas keputusan Israel untuk mengakhiri larangan sementara pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
Pada 2011-2012, Palestina berupaya memperoleh pengakuan PBB, dengan perundingan damai yang terhenti. Palestina mendorong maju dengan kampanye untuk mendapatkan keanggotaan penuh PBB bagi Negara Palestina.
Upaya tersebut gagal, namun dalam sebuah langkah terobosan pada 31 Oktober tahun itu, badan kebudayaan PBB, UNESCO, memilih untuk menerima Palestina sebagai anggota.[] dari berbagai sumber.