KBMTV.ID | Mbah Melan Achmad, pada kanal tiktok live-nya dikenal sabagai Mbah Guru Matematika, menyelamatkan anak-anak dari pelajaran yang dikenal menakutkan dengan cara yang berbeda.
Ia sudah lama pensiun sebagai guru sekolah mata pelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Purworejo, Jawa Tengah.
Kini, kesibukannya mengajar beralih ke platform media sosial Tiktok Live, murid-muridnya di kelas tiktok pun bukan hanya siswa sekolah dasar, bahkan sampai dosen perguruan tinggi.
Untuk materi tingkat perguruan tinggi, para penerbit buku perguruan tinggi bahkan mengiriminya buku-buku materi kuliah matematika.
“Jadi itu untuk kuliah, dikirim buku-buku dari perusahaan-perusahan percetakan kepada mbah. Gratis, ada lima buku,” kata Mbah Melan dikutip KBMTV.ID dari channel podcast Deddy Corbuzier, Selasa (11/6/2024).
Usianya sudah mencapai 79 tahun yang lahir pada 11 Oktober 1945, namun terlihat masih sehat dan bugar.
Mbah Melan mengaku mulai mengajar di SMP pada tahun 1970 setelah selesai lulus dari Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) dan mengajar matematika sampai pensiun 2003.
Baca juga: Hari Guru, Siswa Harapkan Guru Bukan Hanya Sekedar Memberikan Materi Pelajaran
“Lalu saya direktrut SMK Ii Kutuarjo, sampai mengundurkan diri karena usia tahun 2018,” jelas Mbah Melan.
Menurutnya, pensiun karena jarak dari rumah ke sekolah terlalu jauh menggunakan sepeda motor.
“Karena jarak Kutuarjo dan Perworejo sekitar 12 kilometer, lalu lintas jalan raya itu ramai sekali, jadi mengundurkan diri,” katanya.
Mengajar di Tiktok Live
Ia mengaku sempat mendirikan bimbingan belajar (bimbel) dan sudah mendapatkan ijin, namun karena terbentur sarana dan prasarana sehingga akhirnya memilih menggunakan sarana media sosial Tik Tok.
Saat ini channel tiktok live-nya sudah memiliki 600 ribu pengikut dengan like jutaan pada akun Mbah Guru Matematika@binaprestasisiswa.
Penampilan mengajar di siaran tiktoknya pun terlihat rapih selayaknya mengajar di depan kelas, ada papan tulis dengan spidol untuk menjelaskan soal-soal matematika.
“Penampilan guru harus rapih, sebab kalau melihat guru itu penampilannya menarik, rapih, bagus, cantik, maka murid akan punya kesan tersendiri. Ilmunya jadi terserap oleh murid,” ucap Mbah Melan.
Mbah Melan rutin mengajar live setiap hari untuk siswa SMP dan SMA. Materi untuk siswa SMP siaran live pukul 16.00-17.30 WIB.
Sementara untuk siswa SMA, Mbah Melan mengajar setiap pukul 19.30-21.00 WIB. Melalui akunnya, Mbah Guru juga membahas soal SNBT, CPNS, STAN dan prediksi soal-soal ujian matematika untuk seleksi tes.
Ia mengaku dari siaran live di tiktoknya mendapatkan penghasilan selain dari stiker penonton, juga ada yang mengirim langsung melalui transfer bank.
“Per bulan dari pendapatannya di tik tok bisa mencapai 10 sampai 11 juta, itu belum termasuk yang transfer langsung,” jawab anaknya saat mendampingi Mbah Melan.
“Mereka transfer seikhlasnya saja, tidak ada tarif. Ada yang 250ribu, 500ribu atau satu juta, tergantung kemampuan,” jelas Mbah Melan.
Mbah Melan pun bahkan diberikan kaca mata baca oleh penontonnya dari Papua.
“Mbah dikirimi kacamata mau? Mau jawab saya, ukurannya tiga, nama yang mengirim pak Yadi dari Papua,” kisah Mbah Melan.
Soal membuka kelas di tik tok live, menurut mbah untuk berbagi ilmu.
“Tujuan mbah untuk bagi-bagi ilmu, kedua bagi-bagi pengalaman mengajar kepada bapak ibu guru yang masih junior. Bukan berarti mbah menggurui, tapi tukar-menukar pengalaman mengajar,” jelas Mbah Melan.
“Visi misi mbah yang pertama ingin mencerdaskan anak bangsa, kedua secara tidak langsung mendunikan bahasa Indonesia sebab banyak penonton dari luar negeri bergabung dengan videonya mbah,” tutur Mbah Melan.
Cara Mengajar
Penoton di siaran live media sosial berasal dari beragam kalangan dan latar belakang. Mbah Melan pun akan selalu menanyakan dulu kepada penontonnya dari tingkatan apa sekolahnya.
“Mbah bertanya dulu apa tingkatannya, sebab untuk tingkatan dari SD cara menyampaikan materinya berbeda dengan SMP atau SMA,” kata Mbah Melan.
Cara mengajar mbah Melan melalui media daring (dalam jaringan) berbasiskan pada pertanyaan orang, bukan berdasarkan pada topik yang disiapkan.
Jika ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab biasanya dia akan menunda jawabannya pada keesokan harinya.
“Alhamdulillah semua bisa dijawab, jika belum akan ditunda keesokan harinya. Ternyata mereka benar-benar menunggu jawabannya pada keesokan harinya,” ungkap Mbah Melan.
Untuk materi rumus-rumus matematika Mbah Melan menggunakan rumus-rumus yang ia sederhanakan sehingga memudahkan orang untuk memahami.
Baca juga: Kenalkan Konsep Tak Hanya Rumus, Jika Ingin Anak Gemar Matematika
“Misalkan untuk materi pelajaran Sekolah Dasar (SD) pada perkalian 12, menggunakan rumus perkalian belasan untuk bisa diterapkan, dan itu bisa dibuktikan hasilnya dengan rumus yang baku,” kata Mbah Melan.
Kami memberikan cara yang tidak bertele-tele, karena banyak yang tidak bisa menghapal rumus-rumus bakunya.
“Memberikan agar mudah dipahami, mendetail tapi tidak bertele-tele dan sekali-kali diberikan trik-trik untuk yang cerdas,” jelas Mbah Melan.
Sedangkan untuk penjelasan yang sesuai dengan rumus baku tersebut kepada penontonnya membagikan buku yang mba Melan sudah membuatkan buku “Matematika Praktis”.
“Mereka dikirimi buku, tapi beli untuk mengganti ongkos cetak lah,” kata Mbah Melan.
“Dan sudah mendapat surat hak cipta dari Kementerian Hukum dan HAM,” terangnya.
“Bukan dari Kemendikbud,” tagas Mbah Melan.[]