KBMTV.ID | Kecerdasan buatan (artifical Intelligence/AI) akan terus berekambang dan tidak akan berhenti dalam waktu dekat, untuk lapangan kerja saat ini sudah mulai terasa ancamannya.
Pada tahun 2023, AI menjadi faktor pendorong hilangnya pekerjaan. Hal yang sama juga akan terjadi pada tahun 2024. Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum – WEF) memperkirakan bahwa kecerdasan buatan akan mempengaruhi sekitar 85 juta pekerjaan pada tahun 2025.
Sayangnya, banyak posisi yang mungkin terancam jika AI terus tumbuh seperti yang diperkirakan pada tahun ini.
Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja (PPTK) Kemenko Bidang Perekonomian Chairul Saleh membenarkan bahwa memang ada beberapa jenis pekerjaan yang akan tergantikan dengan mesin seiring pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Secara garis besar, menurut Chairul Saleh, pekerjaan yang bersifat administratif dan berulang, akan lebih rentan hilang dengan adanya perkembangan teknologi yang kian masif.
Baca juga: Waspada, Kecurangan Siswa Kerjakan Tugas Pakai AI
“Yang jelas pertama, pekerja yang sifatnya rutin dan berulang gitu ya. Terus kemudian sifatnya administratif gitu. Itu sudah pasti akan tergantikan, karena semua sudah bisa terbaca oleh algoritma,” kata Chairul saat Media Briefing: Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, di Jakarta, Rabu, (12/6/2024).
Guna mengantisipasi ketertinggalan tersebut, Chairul menjelaskan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi.
“Ini enggak bisa hindari gitu karena pemerintah sendiri kan mendapatkan benefit juga dari ekonomi digital. Di sini tadi disampaikan di awal bahwa kontribusi ekonomi digital kita juga cukup cukup besar ya untuk growth ekonomi kita,” katanya pula.
Adapun ekonomi digital Indonesia saat ini baru menyumbang sekitar 4 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) negara. Angka tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia yang ekonomi digitalnya menyumbang sekitar 19 persen dari PDB.
Berikut ini pekerjaan yang berpotensi hilang karena digantikan oleh AI, melansir dari Bankingrates.
Operator Keuangan
Biasanya, operator keuangan bekerja untuk mengelola dokumen keuangan perusahaan dan membantu menyelaraskan pengeluaran dengan anggaran. Rata-rata, orang-orang di bidang ini menghasilkan sekitar $46.000 per tahun, menurut Glassdoor. Tapi mereka mungkin berada dalam masalah secara profesional.
“Pegawai akuntansi menghadapi ancaman signifikan dari otomatisasi, seperti yang sudah ada pada perangkat lunak QuickBooks dan FreshBooks yang sudah dapat mengotomatiskan banyak tugas mereka,” kata Nazmul Hasan, pendiri dan CEO di AI Buster .
“Otomasi sistem akuntansi diperkirakan akan mengurangi peluang kerja di sektor ini sebesar 4,5% pada tahun 2031.”