KBMTV.ID | Ibadah khusus pada perayaan idul Adha adalah penyembelihan hewan kurban, kemudian daging kurban akan dinikmati sebagai sajian makanan.
Sebagaimana dalam hal makan, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan agar manusia tidak berlebihan dalam hal makan dan minum, sebagaimana firman-Nya:
“Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS Al-A’raf [7]: 31).
Firman Allah ini jelas berhubungan dengan kesehatannya. Jika bisa mengatur pola makan, maka seseorang akan merasakan sehat tubuh dan jiwanya.
Memakan terlalu banyak daging yang mengandung lemak jenuk bisa meningkatkan kolesterol dalam darah tubuh kita. Selain perlu memastikan konsumsinya tak berlebihan, daging juga perlu diolah dengan baik untuk mengurangi potensinya meningkatkan kolesterol.
Dosen Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam Universitas Airlangga, Septa Indra Puspikawati, S.K.M., M.PH., dikutip Minggu (16/6/2024), mengatakan tingginya kadar kolesterol dalam darah menjadi faktor risiko dari kejadian hipertensi.
“Kolesterol yang berlebih akan menumpuk dan membentuk plak di permukaan dinding arteri. Kondisi ini menyebabkan diameter pembuluh darah mengecil. Sumbatan dalam pembuluh darah menyebabkan lumen (lubang pembuluh darah) menyempit dan elastisitas pembuluh darah berkurang akibatnya tekanan darah meningkat,” terangnya.
Ia mengatakan dalam 100 gram daging kambing (57 mg) mengandung kolesterol yang lebih rendah dibandingkan daging sapi (87 mg). Sehingga metode memasak atau mengolah daging kambing yang benar mengurangi resiko peningkatan kolesterol.
Septa juga memberikan saran tentang porsi aman untuk memakan olahan daging kambing yang merupakan sumber protein. Rata-rata angka kecukupan protein orang Indonesia per orang per hari sebesar 57 gram.
Contoh pada 100 gram daging kambing mengandung 27 gram protein. Artinya dengan mengkonsumsi 211 gram sudah mencukupi kebutuhan protein dalam satu hari.
“Jika dikonversi diatas piring, maka 100 gr daging bisa dikatakan setara dengan 5-7 tusuk sate berukuran sedang,” saran Septa.
Mengolah Daging Kurban
Berikut tips mengolah daging kurban yang dikutip dari dokter gizi Universtias Airlangga Septa Indra Puspikawati.
- Pilih bagian daging kambing yang rendah lemak. Bagian daging rendah lemak diantaranya adalah paha dan has dalam.
- Jika memperoleh bagian daging yang berlemak, buang bagian lemaknya.
- Konsumsi daging kambing bersama dengan sayur dan buah.
- Hindari memasak daging kambing dengan cara digoreng dengan minyak ataupun menambahkan santan. Sebaiknya daging kambing dimasak dengan cara dipanggang atau direbus.
- Jangan merebus daging kambing dengan suhu tinggi diatas 250°C, karena akan merusak kandungan gizi daging kambing. Supaya daging empuk bisa direndam dalam parutan nanas selama 10-15 menit merebus dengan metode 5:30:7.
Ia mengingatkan bahwa daging kambing mengandung kolesterol.
“Seperti yang telah disampaikan bahwa daging kambing mengandung kolestrol. Batas maksimal kolestrol yang diperbolehkan dalam satu hari yaitu 300 miligram kolestrol. Sesuai dengan prinsip gizi seimbang maka untuk protein sebanyak 2-4 porsi per hari harus diimbangkan dengan sayur (3-4 porsi) dan buah (2-3 porsi)” katanya.
Septa juga mengatakan, makanan pokok tetap harus di konsumsi. Sering kali ketika memakan daging kambing terdapat penyeimbang, seperti saat seseorang memakan durian yang diseimbangkan dengan manggis.
“Untuk penyeimbang daging kambing bisa dengan irisan bawang merah, mentimun (mentimun bawang biasanya dibuat acar), tomat, jeruk, semangka, belimbing, air jahe, dan air kelapa,” jelasnya.[]