KBMTV.ID| Perlindungan hak perempuan dan anak akan menjadi prioritas calon Wakil Walikota Bekasi Nurul Sumarheni dalam Pilkada 2024.
Pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi tahun 2024, Nurul Sumarheni menjadi satu-satunya calon dari perempuan.
Calon Wali Kota Uu Saeful Mikdar berpasangan dengan calon Wakil Wali Kota Nurul Sumarheni dalam pilkada mendapatkan nomor urut 2.
Sebagai calon wakil wali kota, Nurul dalam programnya menyuarakan isu perlindungan perempuan dan kesetaraan perempuan.
Nurul menekankan pentingnya akses yang setara dalam pendidikan, kesehatan, dan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak. Tentunya program tersebut hanya akan terjadi bila terpilih sebagai calon wali kota Bekasi.
“Jika perempuan dan anak-anak merasa aman, kesejahteraan kota akan meningkat secara keseluruhan,” ujarnya kepada awak media pada Selasa (24/9/2024).
Menurut Nurul, menciptakan kota yang ramah tidak melulu hanya dengan infrastruktur yang baik, tetapi juga lingkungan sosial yang mendukung hak dan perlindungan bagi perempuan dan anak.
Ia menyorot soal transportasi yang aman bagi perempuan dan anak-anak sebagai prioritas program kerjanya.
“Transportasi yang aman sangat penting, terutama bagi perempuan dan anak-anak yang mengandalkan transportasi umum,” ungkap Nurul.
Hak Perempuan dan Anak
Nurul mengatakan, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi hak-hak perempuan dan anak sangat diperlukan sebelum adanya penerapan infrastruktur pendukung.
“Program kesadaran masyarakat ini akan menjangkau sekolah, komunitas, dan tempat kerja guna menumbuhkan kesadaran sejak dini terkait isu kekerasan,” katanya.
Edukasi atas masalah ini menurutnya sangat penting.
“Edukasi harus dimulai sejak dini,” tegas Nurul.
Jika proses edukasi ini berjalan, maka tugas selanjutnya adalah memperbanyak dan memperbaiki taman kota agar lebih ramah bagi perempuan dan anak-anak. Termasuk dengan memprioritaskan peningkatan keamanan dan kenyamanan dalam transportasi umum.
Selain itu Ia juga berkomitmen untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak secara serius, dengan memperkuat kerja sama dengan aparat hukum dan lembaga perlindungan untuk memberikan pendampingan hukum dan dukungan psikologis bagi korban.
“Kami akan memberikan perlindungan dan bantuan bagi setiap korban,” paparnya.
Selain edukasi, infrastruktur pendukung untuk perlindungan hak perempuan dan anak, Ia juga berkomitmen untuk memperluas akses layanan kesehatan. Tujuannya agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh layanan yang dibutuhkan.
“Akses layanan kesehatan agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh layanan yang dibutuhkan,” pungkasnya.[]