KBMTV ID

Perang Dagang AS-China, Pemblokiran TikTok di AS Menghitung Hari

demo tiktok
Jamaal Bowman, D-N.Y., bergabung dengan pendukung aplikasi populer, memimpin unjuk rasa untuk membela TikTok di Capitol di Washington, Rabu, 22 Maret 2023. | Foto AP/J. Scott Applewhite)

KBMTV.ID | Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China,  menargetkan aplikasi video pendek dengan pemblokiran TikTok  di wilayah AS mulai tanggal 19 Januari 2025.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengesahkan undang-undang yang mengancam pemblokiran TikTok.

UU yang baru disahkan Biden berisi paksaan atas pemilik TikTok, ByteDance, untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat dalam 270 hari. Jika TikTok tidak dijual, aplikasi video pendek tersebut akan diblokir di wilayah AS.

Kendati demikian, batas waktu 19 Januari 2025 tersebut bisa diperpanjang tiga bulan jika ByteDance dinilai aktif melakukan proses divestasi (pelepasan aset saham).

“Kami tidak ingin sampai ada pemblokiran. Ini soal kepemilikan China,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre seperti dikutip oleh Reuters

Dengan kata lain, TikTok harus dijual pada 19 Januari 2025 atau sehari sebelum periode kepresidenan Joe Biden berakhir.

Selain itu, kerena berdasarkan UU yang baru disahkan, maka toko aplikasi milik Apple dan Google juga harus menghapus aplikasi TikTok dari etalasenya.

Bahkan perusahaan hosting website AS juga dilarang memiliki aplikasi yang dikendalikan oleh ByteDance.

Selain melakukan ancaman pemblokiran tiktok, perang dagang AS-China selain melibatkan toko aplikasi Apple dan Google dalam menghadapi TikTok, aplikasi Youtube juga siap berperang dengan meningkatkan senjata andalannya.

Youtube dengan rajin menambah fitur-fitur baru meniru fitur TikTok, seperti  pratinjau video langsung di umpan Shorts.

ini merupakan cara YouTube mengikuti tren dikalangan platform video.

Saat ini Youtube sudah menyediakan fitur seperti narasi video text-to-speech, yang memungkinkan pengguna menambahkan opsi suara buatan.

Di TikTok, fitur tersebut sudah ada lebih dulu dan banyak digunakan pengguna untuk mengubah suara mirip robot.

YouTube hanya menawarkan empat suara untuk dipilih saat ini, sedangkan TikTok memiliki lebih banyak.

Mengutip dari The Verge, YouTube juga meluncurkan teks otomatis yang dapat pengguna tambahkan ke video tanpa beralih ke aplikasi lain seperti CapCut. Seperti fitur teks manual YouTube Shorts yang sudah ada, pengguna dapat mengubah gaya teks menggunakan pilihan fon dan warna.[]

Berita Terkait