KBMTV.ID | DeepSeek, teknologi kecerdasaan buatan (AI) yang dikembangkan startup asal China High-Flayer membuat perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) mulai was-was.
Pasalna, setelah rilis pada 20 Januari 2025, DeepSeek langsung membuat perhatian publik tersita, dalam tempo cepat di toko aplikasi App Store (toko aplikasi untuk perangkat Apple) pada Selasa (28/1/2025) lalu sudah berada di peringkat pertama.
Jauh mengungguli ChatGPT yang berada di peringkat delapan. Kondisi ini salah satunya disebabkan karena kemampuan DeepSeek R-1 dan DeepSeek V-3 yang mengagumkan.
Pada benchmark uji coba pemahaman terhadap konteks (DROP, 3-shot F1), misalnya, DeepSeek V3 diklaim memiliki skor performa 91,6 poin, lebih tinggi dari Llama 3.1 (99,7), Claude 3.5 (88,3), dan GPT-4o (83,7)
Dalam memecahkan soal matematika level internasional, DeepSeek V3 mampu unggul dengan skor masing-masing seperti AIME 2024 skor 29.2 poin, untuk MATH-500 39,2 poin, hingga CNMO 2024 43,2 poin.
Pesaingnya dalam pemecahaan soal matematika level internasioal, GPT-4o mendapat skor masing, AIME 2024 mendapat 22,3 poin, MATH-500 mendapat 73,8 poin dan AIME 204 mendapat 6,8 poin.
Pada soal matematika iternasional ini DeepSeek V3 lebih unggul dan berada di atas GPT-4.
Pendiri DeepSeek AI yang baru didirikan pada tahun 2024, Liang Wenfeng, mengatakan dalam inovasi global tidak bertujuan mendapatkan keuntungan.
“Yang terpenting adalah ikut berpartisipasi dalam inovasi global, dan kali ini, tujuan kami bukanlah mendapatkan keuntungan, melainkan ikut memajukan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekosistem AI,” ujar Wenfeng Juli 2024 lalu, dikutip KBMTV.ID dari TheChinaAcademy, Kamis (30/1/2025).
Wanfeng percaya dengan menggunakan pegawai muda dapat turut meningkatkan budaya perusahaan yang berani mencoba dan berinovasi, terutama di industri AI adalah dengan percaya diri.
“Perusahaan AS bisa inovatif karena mereka berani mencoba. Ketika ChatGPT muncul, banyak perusahaan China tak percaya diri karena model AI GPT dianggap sangat canggih. Namun, inovasi sebenarnya hanya membutuhkan kepercayaan diri, dan anak muda cenderung memiliki tingkat kepercayaan tinggi,” ungkap Wenfeng.
Wenfeng juga memiliki pandangan bahwa inovasi AI tidak perlu harus mempekerjakan talenta yang memiliki kemampuan AI bagus dari luar China.
Sebab, semua karyawan di DeepSeek, selain disebut muda, juga diklaim sepenuhnya domestik alias berasal dari dalam negeri.
“Karyawan kami adalah lulusan baru dari kampus-kampus ternama di sini, serta beberapa talenta muda yang memiliki pengalaman beberapa tahun di bidang AI di China,” tutur Wenfeng.
“Para talenta yang jago di bidang AI mungkin tidak ada di China saat ini. Namun, kami berencana untuk mendidik talenta kami sendiri dan bersaing dengan para pemain papan atas,” tambah Wenfeng. []