Trump Akan Kuasai Gaza Dan Paksa Relokasi Warga Palestina

Trump Netanyahu
Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump berbagi momen keakraban untuk melakukan perudungan kepada rakyat Palestina. | Foto: Tangkapan Layar YouTube / CNN

KBMTV.ID | Pemimpin negara yang tampil arogan , Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa AS berencana untuk merelokasi warga Palestina dan mengambil alih Jalur Gaza.

“Amerika Serikat akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami akan melakukan sesuatu di sana,” kata Trump dalam konferensi pers bersama pemimpin Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa, (4/1/2024).

Tidak hanya sampai disitu, Trump juga mengatakan AS akan menguasai Gaza dan “melucuti semua bom aktif berbahaya dan senjata-senjata lainnya, meratakan wilayah itu, dan membersihkan gedung-gedung yang hancur”.

Trump juga menjanjikan, AS akan mengembangkan ekonomi Gaza dan akan menyediakan ‘lapangan kerja tak terbatas’ dan ‘perumahan warga’.

Sebelumnya, kepada sahabat sesama penindas rakyat Palestina, Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih, Trump bepikir bahwa Yordania dan Mesir akan menjadi tempat relokasi warga Palestina dari Gaza.

“Saya tahu mereka sudah membahas soal ini dengan Anda, dan mereka mengatakan tak akan menerima (warga Gaza),” kata Presiden AS itu.

Presiden dari Partai Republik ini pun berandai-andai negara lain akan menerima relokasi warga Palestina.

“Saya katakan mereka akan menerima, tetapi saya pikir negara-negara lain juga akan menerimanya,” kata trump menambahkan.

Trump pun berasumsi dan menyimpulkan bahwa  warga Gaza “sudah sangat menderita” dan “sangat tidak beruntung” itu tidak mau lagi tinggal di sana.

“Mereka hidup seperti di neraka,” kata Trump.

Meski kehancuran Gaza termasuk Rumah Sakit Indonesia akibat pemboman tentara Israel, Trump menyimpulkan bahwa sisa wilayah warga Palestina di Gaza yang hancur disebutnya sebagai lokasi pembongkaran dan tidak lagi bisa ditinggali.

Presiden yang dipilih oleh rakyat AS itu pun berdalih bahwa rakyat Palestina bertahan di Gaza adalah karena tidak punya pilihan tempat lain.

Dia menambahkan bahwa satu-satunya alasan mereka mau kembali ke Gaza adalah karena tidak punya pilihan.

“Jika mereka punya pilihan, pasti mereka memilih tidak kembali ke Gaza dan tinggal di tempat lain yang indah dan lebih aman,” kata Trump.

Sebelumnya, baik Hamas, Yordania dan Mesir menolak dengan keras rencana pemimpin penindas rakyat Palestina, yakni Trump dan Netanyahu pada 25 Januari 2025 untuk mrelokasi warga Palestina dari Gaza.

Pasalnya, bila Yordania dan Mesir menerima usulan relokasi Trump, maka warga Pelestina akna kehilangan identitas dan tanah bangsanya.

Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang tidak pernah menyerah untuk melakukan perlawanan kepada Isreal, juga mengecam usulan itu dengan menyebutnya sebagai “keterlibatan AS dalam kejahatan” yang dilakukan Israel.[]

Berita Terkait

KBMTV

FREE
VIEW