KBTMV.ID | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada penutupan Rabu, 9 Maret 2025 sore di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG menguat 88,27 poin atau 1,42 persen ke posisi 6.311,66 pada penutupan Rabu Sore, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,66 poin atau 0,38 persen ke posisi 711,67.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus atau Nico dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara Rabu (19/3/2024), mengatakan kerena tanggapan langsung Sri Mulyani.
“Pulihnya kepercayaan pasar tampaknya di topang dari tanggapan langsung Menteri keuangan Sri Mulyani yang mengatakan bahwa tetap berada di dalam kabinet. Katalis lainnya OJK resmi berlakukan ketentuan buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berlaku selama enam bulan sejak tanggal dikeluarkan, yaitu 18 Maret 2025,” ujar Nico.
Kedua sentimen itu memberikan peluang positif untuk pasar, sehingga meredakan kecemasan pasar akibat tekanan jual dan plus diberlakukan aksi buyback (pembelian kembali saham tanpa persetujuan rapat pemegang saham) itu akan memberikan stabilitas harga.
Sehingga, emiten yang memiliki fundamental dan tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pasar dan memberikan fleksibility bagi emiten-emiten dalam menghadapi tekanan harga saham.
Sebelumnya menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan posisinya tetap berada di Kabinet Merah Putih. Isu mundur dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tidak benar.
“Saya tegaskan saya ada di sini berdiri dan tidak mundur,” ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung DJP, Selasa (18/3/2025)
Isu mundurnya Sri Mulyani memang menjadi perhatian investor, bahkan dianggap pemicu jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 7% pada hari ini.
“Saya mengelola APBN dan bersama tim Kemenkeu terus menjaga keuangan negara,” jelasnya.
“Kami di sini bertanggung jawab terus menjaga keuangan negara yang penting tujuan pembangunan dan juga dalam menjaga kepercayaan masya. Kami tetap berdiri teguh bekerja fokus kelola APBN,” terang Sri Mulyani.
IHSG dibuka lemah dan bergerak ke wilayah positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 9,77 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 1,97 persen dan 1,97 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu WAPO, LION, BESS, IFII dan NAIK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FMII, IKAI, BISI, GPSO dan SSTM.
Selain itu sektor transportasi & logistik turun sebesar 0,25 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.084.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,46 miliar lembar saham senilai Rp13,94 triliun. Sebanyak 368 saham naik, 225 saham menurun, dan 364 tidak bergerak nilainya.
Sementara di bursa samah regional Asia pada penutupan Rabu sore menunjukkan pelemahan, indeks Nikkei melemah 93,54 poin atau 0,25 persen ke 37.751,88, indeks Shanghai melemah 3,33 poin atau 0,10 persen ke 3.426,43, indeks Kuala Lumpur melemah 10,15 persen atau 0,66 poin ke posisi 1,517,66, dan indeks Straits Times menguat 12,08 poin atau 0,31 persen ke 3.907,05.
Pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga The Fed, dan selanjutnya fokus perhatian terhadap proyeksi ekonomi terkait proyeksi suku bunga dan prospeknya terhadap pertumbuhan, inflasi, dan pengangguran.
Di sisi lain, pelaku pasar juga terus menilai akan prospek ekonomi China, setelah sebelumnya meluncurkan rencana aksi khusus selama akhir pekan yang bertujuan untuk meningkatkan belanja konsumen dan menstabilkan pasar saham.[]