KBMTV.ID – Artis Marshanda selama berada di Los Angeles Amerika Serikat, ternyata mengalami pengalaman pahit.
Marshanda mengaku terpaksa masuk rumah sakit jiwa dalam kunjungannya di Los Angeles – AS, karena laporan dari kedua temannya, Sheila dan David.
“Gue selama di mental health facility, orang di penjara di treat lebih baik dari pada orang di rumah sakit jiwa, karena orang di penjara masih dianggap waras, orang di rumah sakit jiwa dianggap enggak waras,” ucapnya dalam kanal YouTube Marshed.
Konten tersebut terunggah pada Kamis (4/8), kalimat judul yang tertulis “PENGAKUAN MARSHANDA TANPA SENSOR (US TRIP YANG HANCUR LEBUR)”
“Pertama ada ambulans, kedua ada 911 yang ujung-ujungnya rumah sakit jiwa, mental health facility,” kata Marshanda yang akrab disapa Chaca.
“Urutannya di ambulans sama 911 mereka tanya ‘Are you oke? What’s your name? Sekarang lo di mana? Asal lo dari mana?’ Kayak memastikan gue waras dan sadar diri nggak,” imbuhnya.
“Disebutin di situ nama gue Adriani Marshanda. Jawaban gue normal semua,” kata Marshanda.
Meski begitu, petugas 911 tetap membawanya ke rumah sakit jiwa, karena ada yang ter tertulis obat anti depresi dalam bagian medication fitur tersebut.
“Terus pada buka isinya healing my brest tumor. Gue gak menuliskan ada riwayat bipolar atau depresi, Tapi di dibagian medication ada obat-obatan yang isinya kok obat penenang, obat untuk maniak, untuk depresi, obat orang kayak bipolar. Nah itulah yang membuat 911 bawa gue ke mental health facility,” tutur Marshanda.
Marshanda pun harus mendekam di rumah sakit jiwa yang ia sebut sebagai Camp, selama beberapa waktu sejak 27 Juni sampai 11 Juli 2022.
Selama itu pula Marshanda terisolasi dari orang lain, bahkan keluarganya pun hanya bisa menghubungi dua kali.
“Mereka menahan gue di sana dari tanggal 27 Juni sampai 11 Juli, di mana semua orang enggak bisa ngakses gue. Even nyokap sama adik gue aja ngontak cuma dua kali,” ucapnya.
“Jadi semua rencana sampai ada 3 webinar yang di mana gue jadi pembicaranya semua di-cancel karena gue berada di rumah sakit jiwa tanpa gue mau,” akunya.
Selama di rumah sakit jiwa itu, Marshanda mendapatkan perlakuan tidak selayaknya manusia yang mempunyai hak.
Sampai akhirnya leader Marshanda datang menemuinya di rumah sakit jwa dan akhirnya memperbolehkan keluar dari perawatan gangguan jiwa.
Ia menceritakan kedatangannya ke AS dalam rangka proses healing, namun malah justru mendapatkan pengalaman yang hancur lebur.
Laporan Hilang
Awalnya sampai Marshanda di jemput 911 di Amerika Serikat, ketika ia ingin me time ke pantai, ingin sendirian tanpa ingin ada gangguan oleh siapa pun.
Namun kerabatnya Sheila, merasa khawatir karena tidak bisa menghubunginya.
Menurut pengakuan Marshanda, ia memang meninggalkan semua alat komunikasi di penginapan, sehingga bisa melakukan healing di pantai.
Kepada sahabatnya itu, ia meminta untuk membuka fitur emergency atau help id jika merasa khawatir pada kondisinya, di dalamnya sudah tertulis healing tumor payudara.
Namun ketika kembali dari pantai, malah 911 sudah siap menjemput untuk membawanya ke rumah sakit.
Petugas meng-introgasinya dengan berbagai pertanyaan, untuk memastikan dirinya baik-baik saja. Meski dia sudah menjawab baik-baik saja, tapi petugas menemukan obat-obatan depresinya.
“Sheila ama David enggak say sorry. Terus gue ditagih 20 ribu US dollar sama rumah sakit itu. Terus gue bilang ini bukan tanggung jawab gue dan Sheila ama David enggak mau bertanggung jawab juga dengan itu, intinya itu yang terjadi,” ungkapnya.