KBMTV.ID – Masyarakat pariwisata Toba dan sekitarnya harus menelan kekecewaan, pasalnya PT. ASDP Indonesia Ferry gagal me-launching tiket online bertepatan dengan perayaan kemerdekaan 17 Agustus 2022.
Sebelumnya, ASDP berjanji pada Perayaan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2022, website atau aplikasi toba.ferizy.com sudah bisa diakses. Namun website pembelian tiket online penyeberangan Kapal Ferry lintasan Ajibata – Ambarita Danau Toba masih belum bisa diakses.
KBMTV yang mencoba untuk menelusuri website tersebut, menemukan belum ada tampilan dan hanya terlihat tulisan “Coming Soon” dan “This site is under construction” pada alamat toba.ferryizy.com pada Kamis (18/08).
Melansir dari ninna.id yang mengkonfirmasi kepada pihak PT. ASDP Indonesia Ferry mengatakan website tersebut akan launching sekitar dua hari lagi.
“Siang tadi ada kendala. Tim kami (ASDP) sedang menyempurnakan. Sifatnya masih soft launching dan tentu ada kendala-kendala di lapangan yang menjadi penyempurnaan hingga akhirnya running well,” jelas General Manager ASDP Sibolga Partogi Tamba, Rabu malam (17/08/2022) melalui pesan singkat.
Ia berjanji satu atau dua hari lagi publik dapat mengakses website Toba.Ferizy.com.
Sebelumnya Website tersebut dibangun oleh TIM IT ASDP di Kantor Pusat Jakarta. Website ini akan mirip seperti aplikasi atau situs web Ferizy yang sudah berjalan di ASDP selama ini. Menurut PT ASDP sistem akan segera rilis tanggal 17 Agustus 2022. Pada 6 Agustus lalu, kepada ninnA, ia menjelaskan sistem akan segera dirilis pada 17 Agustus.
Bahkan sejumlah instansi yang selama ini turut menyebarkan informasi mengenai launching e-ticket ini, tidak mampu memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait persoalan ini.
Jadwal Selalu Berubah
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Samosir Daniel Manik mengingatkan kepada operator kapal Ferry memperhatikan jadwal kapal agar tidak berubah-ubah setiap waktu.
“Andaikan berubah suatu waktu, para petugas harus memperbaharui jadwal penyebrangan kapal,” tuturnya.
“Jika sudah ada kepastian jadwal, maka para penumpang bisa menyesuaikan dengan kondisi mereka,” lanjut Daniel.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Simalungun Hans Simanjuntak. Ia mengatakan, salah satu hal yang sering buat kecewa para penumpang yakni jadwal kapal terus berubah-ubah. Dia berharap jadwal kapal dapat dibuat konsisten agar para penumpang percaya ketika mereka sudah ikutin jadwal, mereka dapat mengejar penyebrangan sesuai waktu.
Menurutnya website atau aplikasi e-ticket bukanlah solusi untuk mengurai tumpukan antrian penumpang di pelabuhan. Justru harusnya sistem siapa lebih dulu berada di pelabuhan seharusnya lebih diutamakan untuk menyebrang.
“E-ticket itu kan hanya teknik saja itu, namun sistem ini tidak mengatasi solusi untuk mengurai antrian penumpang di pelabuhan,” kilahnya.
Menurutnya, jika ada penumpang datang tanpa lebih dulu membeli tiket secara online namun kendaraannya sudah di parkiran pelabuhan.
“Sementara penumpang yang sudah membeli e-tiket tapi datangnya terlambat, maka bisa dipastikan penumpang yang tidak beli tiket secara online akan diberangkat lebih dulu,” pungkasnya.[]