KBMTV.ID – Ramai di Tik-Tok dan media sosial lainnya seperti instagram dan Facebook, netizen menyarankan agar beralih untuk mengisi bahan bakar di SPBU Vivo.
Di dunia maya pembahasan harga BBM yang sedang naik untuk jenis pertalite menjadi seharga Rp 10.000 per liter, jaringan SPBU Vivo malah menjual sehara Rp 8.900 per liter.
Namun pemerintah mengumumkan pihak Vivo akan menyesuaikan harga penjualannya.
Mengutip dari CNNIndonesia.com, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengatakan pihak Vivo akan segera menyesuaikan harga BBM murah di Indonesia.
“Iya, saya sudah ada komunikasi dengan ditjen migasnya. Nanti mereka menyesuaikanlah, harganya berapa tetap dari mereka tapi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” ujar Tutuka, Minggu (4/9).
“Dengan adanya penyesuaian harga Pertalite, Vivo akan menyesuaikan harganya segera,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa harga BBM Vivo yang turun di tengah kenaikan harga BBM Pertamina, karena niat Vivo yang ingin menghabiskan stok bahan bakar jenis Ron-89 mereka, yakni Revvo 89.
“Sebelumnya dan sampai saat ini, Vivo menghabiskan stoknya Ron 89 sampai 2 bulan ke depan dengan harga yang terjangkau masyarakat,” kata Tutuka.
Informasi yang beredar, SPBU Vivo menurunkan harga BBM ketika pemerintah menaikkan harga BBM Pertamina.
Untuk BBM jenis Revvo 89 yang harga sebelumnya Rp9.290 per liter turun menjadi Rp8.900 per liter.
Kemudian, Revvo 92 yang sebelumnya menjual Rp17.250 per liter menjadi Rp15.400 per liter. Lalu, untuk Revvo 95 menjadi Rp16.100 dari sebelumnya Rp18.250.
SPBU Vivo
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo merupakan Jaringan SPBU Vivo berada di bawah bendera PT Vivo Energy Indonesia, perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi, yang resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017 lalu.
Sebelumnya perusahaan ini bernama PT Nusantara Energi Plant Indonesia (NEPI), namun kemudian berganti menjadi PT Vivo Energy Indonesia.
Kepemilikan perusahaan SPBU ini berafiliasi kepada Vitol Group, sebuah grup raksasa perusahaan minyak yang markasnya di Swiss.
Berdasar dari laman resminya, Vitol Group berdiri di kota Rotterdam pada tahun 1966. Kemudian Vitol Group mengembangkan saya bisnis jaringan SPBUnya di Belanda, Singapura, Inggris, Australia, dan beberapa negara di Afrika.
Vitol Group menjadi perusahaan pengisian bahan bakar berskala global. Pendapatan bersih perusahaan pada tahun 2021, membukukkan pendapatan sebesar 279 miliar dollar AS.[]