KBMTV.ID – Sejumlah data pejabat Indonesia bocor, sepanjang akhir pekan lalu Bjorka melalui akun twitternya yang sudah hilang mengatakan semua pihak bingung mencarinya dari mana.
Bjorka sesumbar mengatakan sudah selama 21 hari sejak aksi kebocoran pertama kalinya. Namun selama waktu itu juga semua orang masih kebingungan.
“Do u know that u and all ur people no one can do this? Because it’s been 21 days since my first leak. and all of u are still confused about where to start,” kicau Bjorka di akun Twitter-nya, @bjorkanisme, Sabtu (10/9) malam.
Terjamahan bahasa Indonesia-nya kurang lebih “Sadar enggak sih tak seorang pun dari Anda dan semua orang-orang Anda bisa melakukannya? Sudah 21 hari sejak pembocoran data pertamaku, Anda semua masih bingung dari mana memulainya.”
Bjorka sebelumnya secara fantastis telah membocorkan sejumlah data berjumlah besar di forum hacker. Salah satunya adalah dugaan kebocoran 26 juta history browsing milik Indihome.
Selain itu Bjorka mengklaim mempunyai 1,3 miliar data registrasi SIM Card.
Pihak Kementerian Kominfo menanggapi hal tersebut, menyebut setelah melakukan pengecekan, data registrasi tersebut memiliki kemiripan tapi tak sama.
Kemudian Bjorka kembali menjalankan aksinya dengan membocorkan sejumlah surat dari berbagai lembaga yang ditunjukkan kepada Presiden RI.
Klaim tersebut datang setelah Bjorka mengancam akan membocorkan data dari Presiden Indonesia Joko Widodo.
Dia mengklaim dokumen terdiri dari 679.180 data, sebesar 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed), dokumen itu Bjorka curi pada September 2022.
Sejumlah sampel dokumen tersebut memiliki kata “tittle of the letter, letters number, sender, receiver employee id, letter date, etc”.
“Contains letter transactions from 2019 – 2021 as well as documents sent to the President including a collection of letters sent by the State Intelligence Agency (Badan Intelijen Negara) which are labeled as secret,” ujar Bjorka dalam dalam unggahannya di breached.to, Sabtu (10/9/2022)
Bjorka mengungkap ada 679.180 data dengan kapasitas 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).
Hoaks
Atas aksi tersebut Badan Intelijen Negara (BIN) membantah klaim hacker Bjorka, utamanya soal surat-surat yang dikirim ke Presiden Joko Widodo bocor yang termasuk surat dari pihaknya.