KBMTV ID

Kapal Selam RI Nenggala 402 Hilang di Selat Bali

KRI 402
Kapal Selam RI Nenggala 402 hilang di perairan Selat Bali.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono mengungkapkan kepada BBC News Indonesia bahwa pencarian tidak akan berhenti dan akan dilakukan 24 jam. Dia juga mengungkapkan ini baru kali pertama kapal selam TNI AL hilang.

Julius mengatakan pencarian di perairan Bali Utara pada kedalaman sekitar 700 meter.

TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO ( International Submarine Escape and Rescue Liaison officer). Keterangan lain menyebutkan terdapat tumpahan minyak di lokasi kontak terakhir.

Julius mengatakan, “Kapal ini sudah 40 tahun lebih, dengan risiko tekanan yang cukup besar, materialnya cukup bisa lelah.”

KRI Nanggala 402 yang buatan di HDW (Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman pada 1977. Mulai bertugas  pada 1981, dengan kecepatan jelajah 21,5 knot.

Kapal selam ini hilang kontak ketika tengah latihan penembakan senjata strategi di perairan Selat Bali.

HIlang Kontak

“KRI Nanggala yang akan melaksanakan penembakan Torpedo SUT meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB. Kemudian kapal menyelam sesuai prosedur, hingga akhirnya kapal hilang kontak dan hilang kontak,” demikian pernyataan dari Kementerian Pertahanan.

Kecelakaan kapal selam di dunia militer termasuk jarang, kata Muhammad Haripin, pengamat pertahanan LIPI.

“Peralatan militer punya standar yang lebih tinggi xdaripada produk komersial atau produk sipil,” katanya.

Haripin mengatakan ada dua faktor penyebab kecelakaan kapal selam.

“Yang pertama, kendala teknis. Mungkin ada kerusakan teknis yang tidak terdeteksi atau yang berlarut-larut. Kedua, human error, atau faktor manusia,” kata Haripin.

“Bisa jadi, personel kurang latihan  pada medan atau lapangan yang menantang atau tidak lazim,” tambahnya.

Melalui pengamatan udara dari helikopter, pada pukul 07:00 WIB terlihat tumpahan minyak di sektiar posisi awal kapal menyelam.

Beberapa negara sudah merespons dan siap memberikan bantuan termasuk dari AL Singapura, AL Australia, dan AL India.

Kapal selam ini mengangkut 53 orang, terdiri dari 49 anak buah kapal, satu komandan dan tiga orang pakar persenajtaan.

Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, seluruh kapal telah melakukan pencaharian untuk melacak KRI Nanggala-402.

Mati Listrik

Keterangan dari TNI AL menyebutkan analisa sementara menunjukkan, “kemungkinan saat menyelam statis terjadi black out (atau mati listrik) sehingga kapal tidak terkendali dan tidak melakukan prosedur kedaruratan sehingga kapal jatuh pada kedalaman 600-700 meter.

Di seputar area tenggelam menunjukkan “kemungkinan terjadinya tumpahan minyak di sekitar area tenggelam, kemungkinan terjadi kerusakan tangki BBM (retak) karena tekanan air laut atau pemberian sinyal posisi dari KRI NGL-402.”

Kapal selam KRI Nanggala 402 adalah satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia.

Kapal selam ini sempat mengalami perbaikan total selama dua tahun di Korea Selatan dan selesai pada 2012.

Kecelakaan kapal selam pernah terjadi pada 2017 di Argentina di selatan Samudra Atlantik dengan 44 awak.

Puing-puing kapal ditemukan setahun kemudian dan para pejabat memastikan kapal selam itu pecah karena tekanan.