KBMTV.ID | Air soft gun hanya untuk kegiatan olah raga menembak, dan merupakan salah satu bagian dari olahraga menembak (tembak reaksi) di bawah Perbakin.
Air soft gun dalah benda yang bentuk, sistem kerja dan fungsinya menyerupai senjata api, terbuat dari bahan plastik.
Ketua Komisi Air Action International Practical Shooting Federation (AA-IPSC) Kota Bekasi, Yusep Dharmawan, Sabtu (19/8/2023) menjelaskan, perbedaan senjata api menggunakan mesiu sebagai bahan peledak, sedangkan air soft gun menggunakan tenaga pendorongnya berupa green gas. Sedangakan air gun menggunakan tenaga pendorongnya CO2 atau Karbondioksida.
“Airsoft lebih cenderung mempergunakan 6 mili dengan bahan plastik,” jelasnya.
Yusep Dharmawan menjelaskan hal tersebut dalam kegiatan pertandingan Air Action International Practical Shooting Federation (AA-IPSC) Level 2, di Lapangan MIT Batalion Infanteri Mekanis 202 Tajimalela, Kota Bekasi, Sabtu (19/8/2023).
Kegiatan dalam rangka memperingati hari kemerdekaaan Indonesia yang dilaksanakan oleh Brigade Infanteri (DANBRIGIF) 1 Pengamanan ibu kota jaya sakti (PIK/JS) Kodam jaya Yonif Mekanis 202/Tajimalela, dengan King Shooting Club Bekasi, pada Sabtu (19/8/2023).
Yusep mengungkapkan, dari segi bentuk fisik, hampir tidak ada perbedaan antara senjata api dan air soft gun kedua senjata itu. Namun, perbedaan itu terdapat pada tenaga pendorong dan peluru yang digunakan.
Dalam Pasal 10 dan berikutnya, tambah Yusep, Airsoft Gun adalah salah satu bagian dari olahraga menembak (tembak reaksi) di bawah Perbakin, maka pemilik airsoftgun harus terdaftar pada atau sebagai anggota klub menembak yang merupakan klub menembak resmi anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin).
“Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api untuk kepentingan olahraga,” tegas Yusep.
Lebih lanjut Yusep mengungkapkan, dalam pembinaan atlet Perbakin di Kota Bekasi selalu mengutamakan keamanan dalam berolah raga menembak.
“Saya selalu menyampaikan kepada masyarakat umum atau teman teman saya yang baru bergabung dunia menembak harus memahami dulu Keamanan (safety),” jelasnya.
“Hindari semua kesalahan yang terjadi di sebuah lapangan tembak yang bisa melukai atau mencederai orang lain,” kata Yusep.
Jalur Prestasi
Cabang olah raga menembak bagi peserta remaja merupakan ajang untuk mengukir prestasi.
Yusep mengharapkan hasil dari pertandingan ini mampu menghasilkan penembak penembak AA-IPSC, hingga akhirnya mendapatkan jalur prestasi.
“Hal pertama, saya selalu lebih terfokus pada kegiatan pembinaan untuk atlet. Hal kedua kita mengarahkan jalur sekolah. Hasil prestasi dari kegiatan dapat mendongkrak nilai non akademis,” ungkapnya.
Menurutnya, Beberapa tahun belakangan ini, atlet-atlet menembak anggota untuk masuk ke jenjang SMP dan SMA dan bahkan perguruan tinggi.
“Melalui jalur prestasi ini sangat menolong untuk siswa-siswi, adik-adik, untuk bisa masuk ke sekolah tingkat SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi,” jelas Yusep.
Kejuaraan Menembak
Pada kesempatan sama, Match Director Kejuaraan AAIPSC level 2, Edo Rizki mengatakan, kejuaraan ini memperebutkan Piala Komandan BRIGIF 1 Brigade Infanteri 1) PIK/JS (Pengamanan ibu Kota Jaya Sakti (PIK/JS) Kodam Jaya dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-78 tahun.
“Sebanyak 110 peserta ikut turnamen ini, melibatkan lebih dari 30 club,” kata Edo.
“Pertandingan ini semoga dapat menciptakan atlet-atlet baru khususnya generasi muda, untuk lebih maju, untuk melangkah ke event nasional hingga internasional,” ujar Edo.
Ia menjelaskan, sebagai penyelenggara, akan selalu mewadahi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan animo masyarakat dalam mencapai prestasi, sekaligus mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-78.[]