KBMTV.ID | Tekanan Militer Isreal di Gaza, mendapatkan tanggapan dari kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Hizbullah mengancam akan meningkatkan serangan terhadap wilayah perbatasan Israel dan posisi militer Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah sampai menjadi ‘konfrontasi total’, jika serangan Israel di jalur Gaza terus berlanjut.
Mengutip dari Al Arabiya, Rabu (8/11/2023), Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan dalam wawancara dengan media AS, NBC News.
“Hizbullah berpartisipasi (dalam konflik Israel-Hamas) demi mengurangi tekanan terhadap Gaza,” ujar Qassem dalam wawancara tersebut.
Dia mengancam akan meningkatkan serangan lintas perbatasan, jika Israel tidak juga menghentikan serangannya terhadap Jalur Gaza.
“Jika Israel dan AS melanjutkan agresi mereka dengan cara ini dan meningkatkan agresi ini, dan meninggalkan dampak negatif yang lebih besar dari apa yang terjadi pada saat ini. Maka hal itu akan memperburuk situasi dan akan mengarah pada konfrontasi total,” tegas Qassem.
Dalam wawancara itu, Qassem menyatakan bahwa serangan gencar Israel terhadap Jalur Gaza merupakan ‘pesan yang jelas jika Anda memperluasnya, maka akan ada konsekuensi yang serius’.
Sebagai informasi, Hizbullah merupakan sekutu lama Hamas, makin meningkatkan kecamannya terhadap Israel sejak perang meletus di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu. Kelompok milisi yang didukung Iran itu, juga melancarkan serangan lintas perbatasan terhadap target-target Israel.
Kelompok Islam Syiah itu telah dimasukkan sebagai organisasi teroris oleh Inggris, AS dan Liga Arab, dan memiliki kekuatan politik dan militer terbesar di Libanon.
Ketika serangan Israel menewaskan seorang perempuan dan tiga anak di Libanon selatan pada hari Minggu, Hizbullah menggunakan roket Grad untuk pertama kalinya dalam konflik tersebut sehingga menewaskan seorang warga sipil Israel.[]