KBMTV.ID | Kantong plastik sekali pakai yang biasa sebagai wadah daging kurban mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
Untuk itu Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tengerang Banten, Mugiya Wardhany, Jumat, (14/6/2024), mengimbau panitia kurban dan masyarakat tidak menggunakan plastik sekali pakai.
Untuk diketahui, perayaan Idul Adha bagi umat islam pada 10 Zulhijah 1445 jatuh pada 17 Juni 2024. Umat islam melaksanakan ibadah hewan kurban, kemudian membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan.
“Masyarakat dapat menggunakan alternatif pembungkus daging ramah lingkungan atau membawa wadah sendiri yang terbuat dari bahan ramah lingkungan saat mengambil atau mengantarkan hak atas hewan kurban,” kata Mugiya Wardhany.
Ia mengatakan, panitia kurban serta masyarakat untuk tidak menggunakan kantong plastik hitam atau kantong plastik sekali pakai sebagai wadah. Karena kantong plastik merupakan hasil dari proses daur ulang plastik bekas pakai yang mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
Ia menjelaskan kantong plastik kresek bukan jenis kemasan food grade, tidak memenuhi standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makan.
Menurutnya, sebagian besar kantong plastik rata-rata mengandung logam berat timbal (Pb) yang melebihi batas yang ditentukan.
“Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, maupun tangan atau makanan. Selain masalah kesehatan, penggunaan plastik juga menjadi masalah lingkungan sebab limbah tersebut tidak mudah terurai, bahkan hingga ratusan tahun,” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat dapat menggunakan alternatif lainnya sebagai wadah pembungkus. Seperti, besek bambu yang sifatnya ramah lingkungan dan adanya rongga diantara anyaman besek bambu membuat pengemasan makanan menjadi lebih segar.
“Selain wadah makanan, bisa juga dengan memakai daun pisang atau daun jati sebagai wadah. Ataupun bisa juga menggunakan tas purun sebagai wadah saat membawa daging kurban dari tempat pemotongan hewan kurban ke rumah, sehingga ramah lingkungan dan higienis,” imbuh Mugi.
Kebersihan Daging Kurban
Sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengingatkan agar tas plastik atau kantong kresek hitam tidak digunakan sebagai wadah yang akan dibagikan kepada masyarakat.
“Kami imbau untuk tidak menggunakan kantong kresek, pakai wadah lain yang tetap dijaga kebersihannya,” ujar Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Noorman Effendi, dikutip Senin (10/6/2024).
Ia mengatakan, sejak 2009, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak menggunakan kantong kresek hitam sebagai wadah daging kurban.
Sebab, ada risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan dari cara pembungkusan daging kurban dengan kantong plastik tersebut.
Disebutkan, sebagian besar kresek berasal dari daur ulang plastik dari limbah bekas produk, bahan kimia, pestisida maupun kotoran hewan dan manusia alias tidak higenis.[]