KBMTV ID

Komisi IV DPRD Kota Bekasi Ungkap Krisis Guru

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti | Foto: istimewa

KBMTV.ID | Kekurangan guru di kota Bekasi sudah sangat memperihatinkan karena adanya masa pensiun akan berdampak pada kualitas pendidikan.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti sangat prihatin dengan adanya masalah krisis tenaga pendidik yang tengah dihadapi di Kota Bekasi, dikutip Kamis, (2/5/2024).

“Sekitar 900 guru memasuki masa pensiun tahun ini. Oleh karena itu, dia  menekankan urgensi pemerintah dalam menyusun strategi yang efektif untuk mengatasi kekurangan tersebut,” ungkap Evi.

Ia bersama anggota Komisi IV DPRD mendorong agar krisis guru ini mendapat perhatian dari pemetinah kota Bekasi.

“Kami mendorong pemerintah untuk segera menanggapi krisis tenaga pendidik ini dengan menyediakan tenaga pengajar yang berkualifikasi sesuai dengan kebutuhan,”kata Evi.

Evi berharap agar guru-guru yang saat ini bekerja sebagai tenaga kerja kontrak dapat ditempatkan secara permanen melalui program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

“Guru Kontrak bisa ditempatkan permanen melalui program P3K,” terangnya.

Selain itu, Evi juga mendorong agar Pemkot Bekasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan lebih optimal.Dia mengatakan langkah yang dianggap penting adalah memastikan bahwa anak-anak usia sekolah memiliki akses yang maksimal untuk bersekolah.

“Kualitas pendidikan di Kota Bekasi harus ditingkatkan secara signifikan, dan ini harus direalisasikan dengan memastikan bahwa setiap anak usia sekolah memiliki kesempatan untuk bersekolah dengan baik,” ungkap Evi Mafriningsianti.

Kurang Guru

Untuk diketahui, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar, Kamis (2/5/2024) mengatakan, saat ini terjadi kekurangan guru sebanyak 700an lebih untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan untuk Sekolah Dasar mencapai 1.700an guru.

“Jadi terkait pendidikan kita butuh tenaga pengajar. Itu yang saat ini kita kurang baik guru SD atau SMP,” kata Uu.

Kekurangan guru terjadi lantaran banyak guru baik SD dan SMP pensiun. Akibatnya saat ini beban guru menjadi bertambah lantaran para guru harus mengisi kekosongan tersebut.

Dengan beban guru yang melebihi beban normal diakui Dinas Pendidikan berdampak pada kualitas belajar mengajar. Sehingga dibutuhkan solusi segera guna memecahkan permasalahan tersebut.[]

Berita Terkait