KBMTV.ID | Keluarga korban GRO (16) siswa SMKN 4 Semarang yang tewas tertembak oknum polisi, melapokran Aipda R ke Polda Jawa Tengah.
Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto membenarkan informasi tersebut. Pihak keluarga GMO melaporkan peristiwa ini ke Polda Jateng pada Selasa (26/11/2024).
“Sudah dilaporkan dan sudah diterima,” katanya.
“Dari pihak keluarga almarhum sudah melaporkan kasus tersebut ke polda dan sudah diterima dalam bentuk laporan polisi,” ujar Artanto di Polrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024), dikutip dari Antara.
Ia menyebut, pasal yang dilaporkan yakni Pasal 338 tentang pembunuhan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan
“Dalam laporan tersebut yang tertulis Pasal 338 dan Pasal 351 KUHP,” ungkap Artanto.
Kemudian laporan itu akan ditindaklanjuti oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng. Ia berjanji pengusutan kasus ini akan dilakukan secara transparan.
“Kami akan melaksanakan penyelidikan transparan mungkin tidak ada yang ditutup tutupi. Kami yakinkan berproses hukum dengan baik,” kata Artanto.
Kombes Pol. Artanto memastikan proses hukum akan berjalan dengan benar dan sesuai dengan fakta.
Kabid Humas Polda Jateng mengungkapkan bahwa penembakan itu menggunakan senjata api organik milik anggota tersebut.
Dalam peristiwa penembakan tersebut, R diketahui dua kali menembak yang mengakibatkan seorang tewas dan dua lainnya terluka.
GRO merupakan seorang siswa kelas XI SMKN 4 Kota Semarang berinisial GRO meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.
Warga Kembangarum, Kota Semarang, tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya di Sragen, Minggu (24/11/2024) siang.
Informasi dari berbagai sumber, korban meninggal dunia pada Minggu (24/11/2024). Siswa anggota Paskibra itu sebelumnya sempat dirawat beberapa jam di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang.
Polisi menduga korban merupakan pelaku tawuran antargangster yang terjadi di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, Minggu (24/11) dini hari.
Alasan polisi adalah terlapor berusaha melerai peristiwa tawuran antargangster tersebut terpaksa membela diri dengan menembakkan senjata api.[]