KBMTV.ID | Dedi Mulyadi berencana akan berkantor di luar Bandung dan bukan menjadi gubernur Bandung, hal itu dikatakan setelah hasil hitung cepat (quick count) telah 100%.
Hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Jawa Barat 2024 oleh lembaga survei Indikator menunjukkan bahwa proses penghitungan telah mencapai 100%.
Pasangan calon (paslon) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul pada hasil hitung cepat atau quick count (QC) Pilgub Jabar 2024. Hasil penghitungan Indikator, Dedi-Erwan raup suara 61,16 persen.
Dedi mengatakan, selisih quick count dengan pasangan calon lainnya sangat jauh.
Sementara berdasarkan hasil quick count berdasarkan hasil lembaga Indikator total suara masuk 100 persen pada Kamis (28/11/2024) pukul 08.57 WIB paslon Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan juga berhasil unggul dengan suara 61,16%.
Sementara itu, paslon kedua adalah Ahmad-Ilham dengan perolehan skor 20,07% dan Acep-Gitalis 9,67 persen. Pada urutan terakhir terdapat paslon Jeje-Ronal dengan perolehan suara 9,10%.
Berkantor di Lima wilayah
Dedi Mulyadi merencanakan berkantor di lima wilayah berbeda di Provinsi Jawa Barat, setelah resmi ditetapkan menjadi Gubernur Jawa Barat. Alasannya, dengan bergantian berada di lima wilayah tersebut untuk memastikan pelayanan masyarakat lebih merata.
Dedi pun berharap, agar pelayanan masyarakat tidak tersentralisasi di satu tempat, sehingga interaksi dirinya dengan masyarakat lebih dekat dan efektif. Adapun rumah dinas yang ada akan dijadikan museum kebudayaan sunda.
“Gedung Pakuan yang rumah dinas itu saya akan rencanakan menjadi museum tatsuya sunda museum digital, termasuk di dalamnya gedung perpustakaan baik perpustakaan dalam bentuk buku manual maupun ebook,” kata Dedi, Kamis (28/11/2024).
Menurut Dedi, dirinya ingin seluruh masyarakat Jawa Barat bisa datang ke tempat itu menikmati gedung peninggalan pemerintah kolonial. Namun, gedung tersebut masih terawat dengan baik hingga hari ini. Masyarakat bisa menikmati suasana sekaligus membaca, menganalisis sejarah, dan edukasi.
“Begitu public full day, itu dibuka aja. Nanti ada lembaga yang mengelolanya ada pemerintah, dinas perpustakaan dan arsip ya bisa mengelola itu. Saya akan tetap tinggal di kampung,” tambah Dedi.
Dedi menjelaskan tujuan dirinya tidak menempati rumah dinas tersebut. Karena, ketika dia akan berkantor, akan melewati banyak hal di perjalanan. Karena dia akan berkantor di luar Bandung dan bukan menjadi gubernur orang Bandung saja tapi Gubernur orang Jawa Barat.
“Saya akan ngantor di lima wilayah, wilayah 1 di Bandung, Cimahi, KBB, Kabupaten Bandung, Sumedang. Wilayah 2 adalah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan. Wilayah 3, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi. Wilayah 4 di Bogor, Cianjur, Sukabumi. Wilayah 5 di Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran.
“Yang disebut lima pembangunan kewilayahan, itu akan ada lima karakter di situ, ngantornya saya akan muter, jadi gubernur nya seluruh Jawa Barat, bukan hanya di wilayah Bandung, saminggu-saminggu,” pungkasnya.[]