KBMTV.ID | Gaza berbatasan langsung dengan perairan Palestina di laut Mediterania Timur yang selama 15 tahun terakhir telah ditemukan mengandung cadangan ladang gas yang besar.
Melansir dari laman resmi Kementerian Energi Israel yang diunggah pada Minggu, 29 Oktober 2023, Israel memberikan hak eksplorasi ladang gas di perairan Palestina yang diklaim milik Israel.
Hak eksplorasi cadangan gas di perairan Palestina diberikan kepada tiga perusahaan, yaknai raksasa energi Eni (Italia) , Dana Energy yang berbasis di Inggris dan Ratio Petroleum (Israel), tepatnya tiga minggu setelah perang di Gaza dimulai pada bulan 7 Oktober 2023.
“Berita luar biasa untuk pasar energi Israel. Bahkan sekarang, perusahaan eksplorasi gas alam besar menaruh kepercayaan mereka pada ketangguhan Israel dan ingin berinvestasi di sini,” kata Menteri Energi dan Infrastruktur, MK Israel Katz.
Ia mengharapkan pada perairan tersebut akan ditemukan cadangan gas alam baru.
“Perusahaan pemenang telah berkomitmen untuk investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam eksplorasi gas alam selama tiga tahun ke depan, yang diharapkan akan menghasilkan penemuan cadangan gas alam baru,” ujar Katz.
Katz juga menjelaskan bahwa kerjasama ini akan memperkuat keamanan engergi Israel.
“Hal itu pada gilirannya akan memperkuat keamanan energi Israel, meningkatkan hubungan internasional negara tersebut, berkontribusi pada pengurangan biaya hidup, dan membentuk sumber energi cadangan yang aman untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan,” ungkapnya.
Belum lama berselang, Kementerian Energi dan Infrastruktur Israel, mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman antara Isreael dan Uni Emirat Arab (UEA), dikutip dari laman resmi Kementerian Energi dan Infrastruktur Israel, Senin (20/1/2025).
Baca juga: Israel Ngotot Minta Relokasi Palestina ke Arab Saudi
Menteri Energi dan Infrastruktur, Eli Cohen mengatakan kerjasama tersebut memiliki kepentingan strategis.
“Perjanjian kerja sama antara Israel dan Uni Emirat Arab memiliki kepentingan strategis, dan ini membuktikan bahwa sejak penandatanganan Perjanjian Abraham, hubungan antara kedua negara terus menguat,” kata Eli Cohen.
Cohen mengungkapkan pasar energi sebagai alat untuk mempromosikan kepentigan Israel.
“Israel memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan regional antara timur dan barat, antara Eropa dan negara-negara Teluk. Saya bermaksud untuk terus menggunakan pasar energi sebagai alat untuk mempromosikan kepentingan negara, dan saya yakin bahwa perjanjian ini akan memberikan kontribusi besar untuk meningkatkan stabilitas dan kemakmuran di Timur Tengah,” ungkap Cohen.
Negara Israel dan Kementerian Energi dan Infrastruktur telah menjalin beberapa kerja sama dengan UEA, termasuk promosi proyek, partisipasi bersama dalam forum regional, serta kerja sama bisnis di antara berbagai pelaku di pasar energi kedua negara.
Pada tahun 2021, Mubadala Petroleum, dana investasi nasional yang dimiliki oleh pemerintah Abu-Dabi, membeli 22% kepemilikan di Tamar dan Dalit Production Leases (di perairan Palestina) seharga $1 miliar. Perusahaan tersebut juga memegang persentase signifikan di ladang gas Zohr dan Nur di Mesir.[]