Juru Bicara Taliban mengatakan bahwa begitu Taliban resmi berkuasa, kami akan melakukan aliansi dengan China untuk bangun kembali negeri kami yang porak poranda.
Sementara itu pada hari Senin (16/8), pemerintah China mengatakan “menyambut baik” kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Afghanistan.
“Taliban telah berulang kali menyatakan harapan mereka untuk mengembangkan hubungan baik dengan China, dan bahwa mereka menantikan partisipasi China dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying kepada wartawan.
“Kami menyambut ini. China menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri dan bersedia untuk terus mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan,” imbuh Hua.
Beijing telah berusaha untuk mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taliban selama penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang mendorong serangan-serangan Taliban hingga akhirnya berhasil merebut ibu kota Kabul pada hari Minggu (15/8).
Pada 2019, China menjadi negara yang pertama kali menjadi tuang rumah bagi perwakilan Taliban untuk negosiasi. Sejak itu hubungan China dan Taliban semakin erat. Cina menjanjikan investasi besar dalam proyek energi dan infrastruktur, termasuk pembangunan jaringan jalan di Afghanistan.[]