Washington, KBMTVID – Amerika Serikat menjual pesawat tempur F-15 Eagle II kepada Indonesia, guna menjaga kepentinganan negara adidaya itu di kawasan Asia Tenggara.
“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik,” ujar DSCA.
“Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing kepada Pemerintah Indonesia Pesawat F-15ID dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya $ 13,9 miliar,” lapor dsca.mil, Kamis (10/02/ 2022).
Selain menjual F-15 Eagle II, AS membekali juga penjualan kelengkapan penunjang, pelatihan pilot hingga persenjataan.
Setidaknya beberapa kelengkapan itu ialah :
- 45 unit radar AESA AN/APG-82(v)1
- 45 unit AN/ALQ-250 EPAWSS
- 40 unit AN/AAQ-13 LANTIRN navigation pods
- 48 unit Advanced Display Core Processor (ADCP) II digital computers
- 80 unit Joint Helmet Mounted Cueing Systems (JHMCS)
- 40 unit AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pods
- 156 unit LAU-128 launchers
- 40 unit M61 Vulcan
- 87 unit mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229
Indonesia harus merogoh kocek untuk menjaga kepentingan AS itu mencapai mencapai 13 juta dolar AS lebih.
Indonesia menurut AS membutuhkan kemampuan pertahanan yang mumpuni.
Ancaman China
“Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan memelihara kemampuan bela diri yang kuat dan efektif,” jelasnya.
Apalagi ancaman dari China di Natuna Utara juga diperhatikan AS.
Sebelum adanya penjualan ini, AS sudah menegaskan akan membantu Indonesia menghadapi agresi China di Natuna Utara.
Caranya dengan menjual peralatan militer seperti penjualan alutsista dan latihan perang.
“Indonesia adalah pemimpin di ASEAN dan jangkar tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik. Amerika Serikat tetap terlibat secara mendalam di Indo-Pasifik, dan kami serta mitra kami percaya bahwa cara terbaik untuk mencegah konflik adalah dengan memperkuat nilai-nilai bersama kami,” lapor state.gov.
“Kami mendukung upaya kuat Indonesia untuk menjaga hak maritimnya dan melawan agresi RRT di Laut Cina Selatan, termasuk di zona ekonomi eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna,” tegas state.gov.
Apa yang dilaporkan state.gov sejalan dengan maksud penjualan F-15 Eagle II ke Indonesia.
“Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan memungkinkannya untuk memberikan peningkatan pencegahan dan cakupan pertahanan udara di domain udara dan maritim yang sangat kompleks.
Indonesia tidak akan kesulitan menyerap pesawat dan peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya,” jelas DSCA.
Kemudian untuk keseimbangan kawasan, AS memastikan F-15 Eagle II Indonesia tak mengubah peta kekuatan di Asia Tenggara
“Usulan penjualan peralatan dan dukungan ini tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut (Asia Tenggara),” papar DSCA.
“Tidak akan ada dampak buruk pada kesiapan pertahanan AS sebagai akibat dari penjualan yang diusulkan ini,” tambahnya.
Apapun itu, AS sudah bergerak mempersenjatai Indonesia dengan F-15 Eagle II.[]