KBMTV.ID – Bupati se-kawasan Danau Toba meminta kepada pemerintah pusat dapat segera mengaplikasikan tiket online ke pulau Samosir.
Permintaan tersebut tercetus saat Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan dengan Bupati se-kawasan Danau Toba pada Rabu, (20/7).
Bupati Samosir Vandiko Gultom menyampaikan pentingnya aplikasi e-tiket untuk kapal penyeberangan yang dikelola oleh ASDP.
KBMTV.ID melansir dari Ninna.id, Luhut mengatakan paling lambat 17 Agustus 2022 bisa segera di launching, karena tenggat waktu merancang sistem tersebut sekitar satu bulan.
Selama ini kendala pariwisata Danau Toba dan Pulau Samosir terkendala pada angkutan penyeberangan ASDP.
Antrean Penyebrangan
Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Samosir, Ombang Siboro, mengatakan tumpukan antrean yang selama ini terjadi membuat Samosir tidak menjadi pilihan utama bagi wisatawan.
“Kekecewaan para wisatawan ini sudah sering kami suarakan. Ini sudah kami suarakan ke DPRD, BPODT, Bupati, Gubernur dan lainnya. Tapi bersyukur hari ini kami dengar Bupati telah mengusulkan aplikasi e-tiket ini.
“Semoga ini benar-benar kita kawal agar terealisasi, khususnya oleh masyarakat Samosir yang punya kepentingan besar tentang penyeberangan,” jelasnya.
“Saya dan teman-teman pelaku wisata di Samosir menyambut baik langkah yang diusulkan Bupati Samosir terkait aplikasi tiket online,” ucapnya.
“Tiket online di Samosir ini yang diharapkan dapat mengurai tumpukan antrean para penumpang menuju dan keluar dari Samosir khususnya selama musim liburan,” terang Ombong.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Samosir ini menerangkan, masalah tumpukan penumpang di pelabuhan membuat kecewa para penumpang, khususnya travel agent.
“Travel agent katanya berpikir dua kali untuk menjual paket perjalanan ke Samosir. Hal ini karena mereka takut terlambat atau takut masuk penyeberangan tidak sesuai jadwal yang mereka sudah susun,” paparnya.
“Tiket pesawat bisa hangus, kamar yang sudah dibooking tidak terpakai karena mereka antri lama di pelabuhan. Sampai di Samosir sudah terlambat. Waktu habis terbuang di antrean kapal,” kata Ombong.
“Teman-teman travel agent berpikir dua kali, takut resiko tamu-tamunya terlambat naik pesawat ke bandara atau juga dampak lain dan rencana perjalanan mereka tidak terkejar. Satu jam saja terlambat itu berdampak terhadap jadwal lainnya,” terangnya.
Ombang berpendapat, tiket kapal yang paling mudah didigitalisasi itu tiket Tiga Ras menuju Samosir. Alasannya, operator Kapal Ferry Tiga Ras-Simanindo dikelola oleh BUMD. Oleh karena itu, ada kewenangan penuh Gubernur untuk menginstruksikan bawahannya.
Menurut Ombong, Gubernur bisa menginstruksikan kepada BUMD PT. Cipta Sarana, agar segera melaksanakan e-tiket.
“Herannya kami, sampai sekarang itu belum juga terlaksana,” sambungnya.
“Semoga karena sudah ada instruksi dari Menkomarves Pak Luhut, ini akan terlaksana. Mari kita kawal ini semoga terwujud, karena ini sebuah lompatan baru bagi pariwisata Samosir. Semoga cerita pilu tentang antrean ini berakhir dengan adanya aplikasi e-tiket ini,” harap Ombang.
Sesuai Jadwal
Anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Samosir, Daniel L Manik, memuji rencana pemerintah untuk meluncurkan aplikasi e-tiket.
Meski demikian, ia menandaskan pentingnya operator Kapal Ferry agar memerhatikan jadwal kapal dan tidak berubah-ubah setiap waktu.
Andaikan berubah suatu waktu, para petugas harus memperbaharui jadwal penyeberangan kapal.
“Menurut pengalaman kami selama ini, saat para tamu mau menyeberang, mereka masih memegang jadwal sebelumnya. Tapi, setelah di pelabuhan jadwal tidak sesuai. Artinya jadwal tidak diupdate,” ujarnya.
Selain itu, ia mengantisipasi pelaksanaan e-ticket, khususnya saat pengaturan antrean. Perlunya operator membedakan penumpang yang sudah booking e-ticket dengan penumpang yang langsung datang ke pelabuhan tapi tanpa booking e-ticket .
“Solusinya seperti apa jika ada penumpang yang belum booking padahal sudah duluan ada di pelabuhan. Kemarin, sempat ada booking online,” jelasnya.
“Nomornya sudah kami share kepada para tamu, namun, setelah tamu mengisi data sesuai dengan yang diminta, ternyata mereka (operator) tidak melayani yang booking online. Kita harap aplikasi ini berjalan dengan lancar,” kilahnya.[]