KBMTV.ID – Krisis biaya hidup di Inggris cukup parah, kenaikan harga energi dan pangan akibat perang Rusia-Ukraina berakibat pada inflasi.
Menurut laporan The Guardian, studi Money Advice Trust, memuat hampir 20% orang dewasa Inggris atau 10,9 juta orang, menunggak tagihan. Naik 3 juta, sekitar 45%, sejak perhitungan terakhir di Maret.
Bahkan berdasarkan opini survei, terdapat 5,6 juta warga rela tak makan dalam tiga bulan terakhir sebagai akibat dari krisis. Jejak pendapat itu melibatkan 2.000 orang dewasa Inggris pada Agustus 2022.
Pada Agustus 2022, tingkat inflasi di negara itu masih berada di level 9,9%, dan berkemungkinan besar akan makin tinggi seiring mahalnya biaya energi di Oktober nanti.
Inflasi yang tinggi telah telah membuat warga mulai kesulitan untuk mendapatkan sumber makanan.
Banyak keluarga di Inggris Raya itu mulai tak mampu lagi menyediakan makanan siang untuk anak-anak mereka. Sebuah laporan terbaru menyebut anak-anak yang kelaparan dan bahkan mengunyah penghapus karet agar berpura-pura makan atau bersembunyi di taman bermain saat berada di sekolah.
Selain itu, krisis biaya hidup yang makin sulit di Inggris, banyak perempuan menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Menurut laporan English Collective of Prostitution, pada awal musim panas sekitar bulan Juni dan berakhir September, ada tambahan jumlah PSK hingga sepertiganya.
Pura-Pura Makan
Mengutip laporan The Guardian, (25/9), satu sekolah di Lewisham, London tenggara, memberi tahu badan amal itu tentang seorang anak yang “berpura-pura makan dari kotak makan yang kosong”.
Hal itu karena mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan makanan sekolah gratis. Mereka berpura-pura agar teman-teman mereka tahu bahwa tidak ada makanan di sekolah.
Sekolah-sekolah di Inggris mewajibkan kegiatan makan siang, namun bagi siswa yang memiliki persyaratan tertentu beberapa sekolah memberi makan gratis.
Di Inggris, semua anak sekolah berhak atas makanan sekolah gratis hingga tahun kedua. Tetapi di luar itu, hanya anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan kurang dari £7.400 per tahun yang memenuhi syarat. Sementara itu sekitar 800.000 anak yang sekarang hidup dalam kemiskinan karena krisis tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan makanan.
Kelompok bantuan pangan masyarakat juga mengatakan kepada Observer minggu ini, kini mereka kewalahan mengatasi peningkatan permintaan untuk memberi makan anak-anak yang datang dari keluarga tidak mampu.
“Kami mendengar tentang anak-anak yang sangat lapar sehingga mereka makan karet di sekolah,” kata Naomi Duncan, kepala eksekutif Chefs in Schools.
“Anak-anak datang karena belum makan apa pun sejak makan siang sehari sebelumnya. Pemerintah harus melakukan sesuatu,” sambungnya.
“Ini benar-benar memilukan bagi koki kami. Mereka secara aktif keluar dan mencari anak-anak yang bersembunyi di taman bermain karena mereka pikir mereka tidak bisa mendapatkan makanan, dan memberi mereka makan,” katanya.
Tidak Cukup Makanan
Craig Johnson, pendiri Launch Foods, sebuah badan amal di Glasgow yang menyediakan makan siang gratis untuk 300 anak sekolah setiap hari, mengatakan banyak orang berbicara tentang krisis.
“Orang-orang berbicara tentang krisis yang mereka hadapi,” katanya
Organisasi amal itu membawa truk menyediakan makanan dan datang ke sekolah dasar dan memberi makan kepada semua orang “tanpa syarat”.
Ia terpaksa meniadakan nomor teleponnya dari situs webnya, karena hampir setiap hari menerima panggilan permintaan bantuan makanan untuk anak-anak, termasuk dari dari orang-orang di Newcastle, Liverpool dan London.
“Saya menjadi sangat frustrasi, terpaksa memberi tahu orang bahwa kami tidak dapat membantu mereka,” kata Johnson.
“Seharusnya tidak ada anak di Inggris, Wales, Skotlandia atau Irlandia yang kelaparan,” imbuhnya.[]