KBMTV.ID – Tsunami pemutusan hubungan kerja (PHK) menerjang perusahaan global sebagai akibat krisis ekonomi yang melanda dunia sepanjang 2022. Perusahaan global sekelas Meta, Shopee, Netflix, melakukan PHK massal, untuk mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut.
Microsoft
Microsoft Corp (MSFT.O) memiliki 221 ribu orang pekerja pada 30 Juni 2022, hingga akhirnya memutuskan harus merumahkan 1.000 orang karyawannya atau 1 persen dari total pekerjanya..
Mengutip dari Reuters, juru bicara Microsoft, Rabu (19/10) mengatakan,”Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai.”
Alasannya Microsoft akan berinvestai dalam bisnis dan baru akan mempekerjakan karyaawan pada pertumbuhan tahun depan.
Pada Juli lalu, Microsoft juga telah melakukan PHK terhadap sejumlah kecil karyawan, beberapa hari setelah pembuat perangkat lunak memulai tahun fiskal 2023. Sebagai imbas dari perubahan struktural.
Netflix
Layanan streaming Netflix kembali melakukan PHK terhadap 300 karyawan akibat pendapatan yang berkurang.
“Kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis, kami membuat penyesuaian ini sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat,” kata juru bicara Netflix seperti dikutip CNN, Kamis (23/6). PHK ini sekitar 3 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix.
PHK tersebut sebagian besar terjadi di AS.
Sebelumnya, Netflix melakukan PHK terhadap 150 karyawan setelah merugi karena kehilangan pelanggan dalam jumlah besar. PHK ini setara 2 persen dari total 11 ribu karyawan Netflix.
Shopee
Shopee Thailand melakukan PHK terhadap 10 persen dari total karyawan di negara tersebut. Mengutip dari The Thaiger, Kamis (29/9), jumlah orang yang terkena PHK sebanyak 100 orang. Shopee melakukan PHK dalam rangka restrukturisasi perusahaan.
Manajemen perusahaan teknologi multinasional Singapura tersebut mengatakan restrukturisasi guna meningkatkan efisiensi operasional untuk membuat perusahaan lebih gesit, dan mampu mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.
Meta
Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc, akan melakukan PHK terhadap lebih dari 11 ribu karyawan atau 13 persen dari total karyawannya.
Per akhir September, perusahaan mempekerjakan 87.314 karyawan. PHK massal itu merupakan yang pertama kali dilakukan sejak 18 tahun berdiri.
PHK ini berlangung pada saat lonjakan biaya dan pelemahan pasar iklan. Langkah itu juga serupa dengan yang diambil sejumlah perusahaan teknologi raksasa lainnya, termasuk Twitter dan Microsoft.
CEO Meta yang juga salah satu orang terkaya dunia, Mark Zuckerberg mengatakan PHK ini merupakan keputusan tersulit yang pernah ia lakukan dalam sejarah Meta.
“Saya memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13 persen dan melepaskan lebih dari 11 ribu karyawan berbakat kami. Kami juga mengambil sejumlah langkah tambahan untuk menjadi perusahaan yang lebih ramping dan lebih efisien dengan memangkas pengeluaran diskresioner dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga kuartal I,” ungkapnya pada website resmi perusahaan.