Cianjur, KBMTV.ID – BNPB mencatat sebanyak 325 titik pengungsian tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Cianjur, dengan rincian 183 titik pengungsian dengan kekuatan mengungsi di atas 25 orang, dan 142 titik pengungsian mandiri dengan kekuatan di bawah 25 orang.
Saat ini jumlah pengungsi terdata sebanyak 73.874 orang, yang meliputi 33.713 laki-laki dan 40.161 perempuan. di dalamnya terdapat 92 penyandang disabilitas, 1.207 ibu hamil, dan 4.240 lansia.
Bendara Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Baladhika Kota Banjar Jawa Barat, Imas Permasih Minggu (25/11), mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa pakaian, obat-obatan, mie instan dan terpal.
“Kami telah menyalurkan bantuan kepada warga di pengungsian Kampung Mekar Wangi Desa Warung Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur,” katanya.
Menurutnya para pengungsi saat ini masih membutuhkan terpal, tali, alas tidur, slimut, jas hujan plastik dan tenda keluarga.
“Selain itu juga minuman dan cairan penghangat seperti minyak kayu putih, madu, air mineral dan susu,” imbuhnya.
“Sedangkan untuk penerangan darurat seperti senter, genset, kabel lampu dan lampu tembak, karena pada malam hari di tenda-tenda pengungsian memerlukan penerangan,” kata Imas.
Dalam kesempatan tersebut Imas menghimbau agar masyarakat menyalurkan donasi dan bantuan kepada korban gempa Cianjur.
“Posko Baladhika di Kota Banjar Jawa Barat, siap menampung bantuan donasi untuk masyarakat yang terdampak gempa Cianjur,” jelasnya.
Baca: Baladhika Karya Kota Banjar Jawa Barat Harap OJK Menertibkan Pnjol- Ilegal
Bantuan Uang Sewa
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan uang sewa bagi warga korban gempa Cianjur. Bantuan ini bagi yang rumahnya masih dalam keadaan baik untuk menampung sesama pengungsi korban gempa.
“Kalau misalnya punya ruangan kosong itu bisa menampung tetangganya, menampungnya tidak gratis, ada bantuan dari pemerintah sebagai uang sewa,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers virtual yang diikuti di Jakarta, Minggu (25/11).
Suharyanto mengatakan saat melakukan pemeriksaan langsung ke rumah-rumah warga korban gempa Cianjur, ditemukan beberapa rumah dalam keadaan baik, namun warga pemilik rumah masih enggan menempati rumahnya karena takut gempa susulan.
Jika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan warga sudah aman kembali ke rumah, mereka bisa kembali ke rumahnya yang masih bisa
“Korban yang rumahnya mengalami rusak ringan sedang bisa kembali ke rumahnya. Sementara yang rumah rusak berat secara paralel dilaksanakan pendataan supaya segera bisa dibangun,” tuturnya.
Bagi warga yang memiliki tetangga yang masih bisa menempati rumahnya pasca gempa, bisa mendirikan tenda-tenda keluarga di sekitar rumahnya.
Upaya tersebut agar warga dapat berada dekat dengan rumahnya yang rusak berat. Dengan demikian bisa mulai membersihkan puing-puing rumahnya dan menyelamatkan harta bendanya
Kepala BNPB menuturkan Pemerintah Kabupaten Cianjur juga akan mengadakan beberapa ribu tenda keluarga.
“Pak Bupati (Cianjur) juga tadi koordinasikan sudah akan mengadakan beberapa ribu tenda keluarga,” ujarnya.[]
Reporter: Bangbang RB
Edittor: Aphep AG