KBMTV.ID | Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair akan berlangsung selama 33 hari, mulai 12 Juni sampai 14 Juli 2024 dengan harta tanda masuk rata-rata sebesar Rp 40 ribu.
Ajang pameran terbesar se-Asia Tenggara, Jakarta Fair Kemayoran 2024 segera dibuka untuk masyarakat mulai 12 Juni 2024.
Direktur Marketing PT Jakarta International Expo Ralph Scheunemann mengatakan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang setiap tahunnya digelar dalam menyambut HUT DKI Jakarta .
Ralph merinci harga tiket masuk dijual mulai Rp40 ribu, yakni pada hari Senin saja.
“Harga tiket masuk mulai Rp 40ribu pada hari Senin saja, kemudian pada hari Selasa-Jumat harga tiket masuk sebesar Rp50ribu dan akhir pekan Sabtu-Minggu dan hari libur bersama Rp60 ribu. Namun harta tidak termasuk tiket masuk konser,” jelas Ralph dalam keterangan pers, Kamis (6/6/2024) di Jakarta.
Ralp mengatakan, tiket masuk gabungan pameran dan konser (bundling) dijual bervariasi mulai Rp80 ribu hingga Rp180 ribu.
General Manager Operation PT JI Expo Oki Setiawan mengatakan pada tahun ini, panitia memberikan harga khusus untuk konser musik, yakni area VIP yang dijual Rp180 ribu.
Selain itu, panitia juga memberikan paket konser selama 33 hari penuh dengan potongan harga 50 persen dibandingkan harga masuk harian.
“Kita ada paket penuh 33 hari konser, kemudian ada paket penuh konser untuk penggemar rock atau dangdut koplo ada beberapa paket tambahan dengan harga diskon,” kata Oki.
Sejumlah band dan musisi papan atas Indonesia dijadwalkan manggung di konser musik Jakarta Fair 2024 di antaranya adalah Slank, Fortwnty, Tipe-X, Superman Is Dead, Last Child, The Sigit, The Adams, NDX AKA, Fiersa Besari, Maliq n D’Essentials, Tonny Q, Feel Koplo, dan lainnya.
Produk Pameran
Jakarta Fair Kemayoran 2024 akan memamerkan produk dari berbagai sektor industri seperti otomotif mobil dan sepeda motor, gadget, komputer, alat olah raga, fesyen dan garmen, perlengkapan rumah tangga, furnitur, barang-barang elektronik, kuliner, industri kreatif, kerajinan tangan, herbal, dan obat-obatan, perbankan, produk jasa, kosmetik, dan lain-lain.
Sekitar 2500 peserta pameran dan 1550 stan yang berasal dari berbagai skala usaha baik perusahaan multinasional, usaha besar, menengah, dan kecil, BUMN, serta anjungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dari berbagai penjuru tanah air.
“Komposisi persentase peserta yakni 60 persen dari sektor swasta dan 40 persen dari sektor UMKM. UMKM ini juga beragam ada yang binaan dari pemerintah, maupun UMKM swasta,” kata Ralph.
“Jakarta Fair ini sudah lahir dari tahun 1968, dan karena sempat vakum dua tahun, tahun ini menjadi Jakarta Fair yang diselenggarakan ke-55 kalinya,” kata Ralph. []