Jakarta, KBMTV ID – Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma, mengatakan SiCepat merupakan anggota dari Asperindo. Namun pihaknya belum mendapat keterangan resmi dari perusahaan terkait.
Mengutip dari CNBC Indonesia, Selasa (15/3/2022), Trian mengatakan saat ini pihaknya masih meminta penjelasan dari perusahaan, baik dari upaya langsung ke manajemen SiCepat maupun tidak langsung.
“Kita belum memperoleh informasi lebih jelas dan detail apa yang sedang terjadi. Apa yang kita terima sama dengan yang dibaca temen media hanya dari postingan sosial media Instagram,” kata Trian.
Namun Tiran menjelaskan bisnis jasa pengiriman barang memang masih anjlok imbas dari pandemi. Meski era digitalisasi membuat perdagangan online yang melibatkan jasa pengiriman barang meningkat, tapi dari pengakuan Asperindo volume transaksi tidak sebagus yang dikira.
“Industri pengiriman masih dalam kondisi prihatin imbas pandemi. Kita berharap pandemi segera berakhir dan masuk kondisi normal. Sehingga daya beli masyarakat membaik,” kata Trian,
Ia enggan membeberkan data volume transaksi pengiriman barang.
“Logikanya ada pandemi membuat daya beli turun. Sehingga pengiriman barang juga sebenarnya turun. Kalau daya beli turun gimana orang mau punya kemampuan membeli,” kata Trian.
“Di atas permukaan volume terlihat naik karena digitalisasi dan e-commerce, tapi sebenarnya permintaan itu basisnya daya beli,” katanya.
Tanggapan Manajemen
Sementara itu manajemen SiCepat dalam akun Instagram resminya, pada Selasa (15/3/2022), menanggapi beredarnya hal PHK tersebut.
Manajemen SiCepat meminta maaf kepada masyarakat melalui surat terbuka. Namun, permintaan maaf itu tak dijelaskan spesifik soal masalah apa.
“Menindak lanjuti permasalahan yang terjadi di sosial media baru-baru ini, dengan ini kami management PT SiCepat Ekspres Indonesia memohon maaf sebesar – besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi,” tulis manajemen dalam akun Instagram resminya, dikutip Selasa (15/3/2022).
Meski belum menjelaskan masalah apa yang terjadi, namun manajemen menulis akan menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sebelumnya sempat ramai diperbincangkan pada media sosial, Twitter, Instagram hingga Tiktok.
“Gelombang PHK massal tengah dilakukan SiCepat. Di Jabodetabek sekitar 365 kurir dipecat. Tapi mereka disodori surat pengunduran diri tujuan agar perusahaan tidak membayar pesangon dan hak lainnya bagi kurir,” mengutip akun twitter @arifnovianto.
Dalam postingan itu Arif juga melampirkan dua foto menunjukkan surat pengunduran diri dari PT SiCepat Ekspres Indonesia. Postingan Arif juga sudah di retweet sebanyak 11 ribu kali dan di sukai sebanyak 23 ribu orang.[]