KBMTV.ID – Gempa di wilayah Turki dan Suriah semakin bertambah setelah meluaskan wilayah pencaharian para korban di puing dan reruntuhan. Jumlah korban meninggal bertambah menjadi sekitar 5.100 orang meninggal.
Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 3.549 orang, sedangkan di Suriah menurut pemerintah dan layanan penyelamatan angka korban jiwa mencapai 1.600 orang di barat laut yang menjadi wilayah kekuasaan anti pemerintah Suriah.
Erdogan juga telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi yang hancur akibat gempa bumi dahsyat. 10 provinsi di Turki yang terkena dampak sebagai zona bencana dan memberlakukan keadaan darurat di wilayah tersebut selama tiga bulan.
Kebijakan itu memungkinkan pemerintah untuk memintas parlemen dalam memberlakukan undang-undang baru dan untuk membatasi atau menangguhkan hak dan kebebasan.
Pemerintah berencana membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, untuk menampung orang-orang yang terkena dampak gempa.
Melansir dari Reuters, Selasa (7/2/2023), tim penyelamat yang bekerja dalam kondisi cuaca ekstrem, terus berjuang untuk mengeluarkan orang-orang dari puing-puing bangunan yang runtuh. Mereka berpacu dengan waktu.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan seiring proses evakuasi yang terus dilakukan.
Seorang pejabat PBB mengaku khawatir ribuan anak menjadi korban tewas.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa mengatakan sekarang berpacu dengan waktu.
“Setiap menit, setiap jam berlalu, peluang untuk menemukan orang yang selamat semakin berkurang,” lanjut Tedros.
Jutaan Orang Terdampak
Sementara itu Otoritas Turki mengatakan sekitar 13,5 juta orang terkena dampak di wilayah yang membentang sekitar 450 km (280 mil) dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur. Selanjutnya sejauh 300 km dari Malatya di utara hingga Hatay di selatan.
Otoritas Suriah juga telah melaporkan banyak kematian terjadi di wilayah selatan Hama, sekitar 100 km dari pusat gempa.