KBMTV.ID | Pemerintah mendorong konversi motor berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) ke listrik untuk menumbuhkan industri dalam negeri melalui potensi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengatakan di Sentul Jawa Barat, Minggu (13/10/2024).
“SMK memiliki potensi yang sangat besar untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, melalui kemampuan mengkonversi kendaraan dari BBM ke listrik,” kata Eniya saat di International Karting Circuit, Sentul Jawa Barat.
Ia berharap ajang kompetisi “PLN EV Conversion Race 2024” bisa meningkatkan kemampuan para siswa kejuruan tentang konversi motor listrik, berlansung di Sentul Jawa Barat, Minggu (13/10/2024).
“Kemampuan tersebut harus terus didukung dan dikembangkan, salah satunya melalui kompetisi seperti saat ini. Dengan begitu, ini bisa mendorong semakin banyak bengkel-bengkel konversi motor listrik, menghasilkan multiplier effect, dan menumbuhkan industri dalam negeri,” lanjutnya.
Sebanyak 22 SMK mengikuti kompetisi konversi motor berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke listrik yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PLN, dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI).
Kompetisi yang menjadi bagian dari rangkaian PLN EV Conversion Race 2024 ini diharapkan mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
SMK KBM
SMK Karya Bahana Mandiri (SMK KBM) Kota Bekasi, Jawa Barat yang mengikuti ajang kompetisi PLN EV Conversion Race 2024, berharap semakin memacu untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang electric vehicle.
“Mengikuti kompetisi ini, kami berharap siswa SMK KBM dapat terus memacu dan terus meningkatkan pengetahun tentang electrik vihicle,” kata Suhud Ginanjar, Kepala Program Teknik Sepeda Motor SMK KBM, Selasa (15/10/2024).
Ia mengatakan kompetisi melibatkan SMK di beberapa daerah di pulau Jawa, yakni Bandung, Surabaya, Kota Bekasi dan beberapa daerah lainnya.
“Banyak SMK daerah lainnya di pulau Jawa yang ikut kompetisi ini, kriteria yang dikompetisikan selain mengkonversi motor berbasis BBM ke motor listrik, kriteria yang harus dipenuhi peserta adalah ketepatan, kerapihan, serta kemandirian, serta safety,” ujar Suhud.
Rara Mezaeluna bersama rekannya Dimas Pratama mewakili SMK KBM ikut serta dalam kompetisi konversi motor BBM ke listrik.
“Saya senang dapat ikut kompetisi ini, karena mendapatkan pengalaman dan mengetahui tentang teknik konversi listrik ini dari SMK lainnya,” kata Rara.
Rara juga bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mewakili sekolahnya, ia mengaku ingin terus meningkatkan pengetahuannya tentang motor listrik.
Konversi Motor Listrik
Manager operasional PT Bintang Racing Team, Desando, mengatakan bahwa kompetisi ini diikuti oleh 22 SMK dengan total 22 unit motor yang dikonversi secara live di lokasi. Setiap tim terdiri atas tiga orang peserta yakni dua orang siswa SMK serta seorang guru.
“Untuk jenis motor yang akan dikonversi itu diundi dan dilakukan secara acak sehingga peserta tidak mengetahui motor apa yang akan mereka konversi apakah motor bebek atau motor matic,” kata Desando.
“Saat ini banyak sekali SMK-SMK yang telah mampu melakukan konversi kendaraan di bengkel-bengkel sekolah mereka. Mereka juga mulai melayani jasa konversi kendaraan untuk masyarakat,” tambah Desando.
Bintang Racing Team, lanjut Desando, bahkan sudah bekerja sama dengan sekitar 300-an SMK untuk menyelenggarakan pelatihan hingga membuka bengkel konversi kendaraan listrik di sekolah. Kerja sama juga dilakukan dengan sejumlah sekolah tinggi dan politeknik.[]